Kenaikan PAD Dinilai Kurangi Ketergantungan Pemprov kepada Pemerintah Pusat

oleh -
Juru bicara Fraksi NasDem, saat membacakan pandangan umum fraksi, Senin (16/10). (FOTO: IST)

PALU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) memproyeksikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada rancangan APBD Tahun 2024 sebesar Rp1.988 triliun lebih.

Angka ini melampaui proyeksi PAD dalam RPJMD yakni sebesar Rp1.936 triliun lebih. Hal ini bermakna bahwa kontribusi PAD meningkat dari 20,78 persen sejak 2020 dan terus meningkat menjadi 40,06 persen pada 2026.

Bagi Fraksi NasDem DPRD Provinsi Sulteng, hal ini mengindikasikan semakin mandirinya Provinsi Sulteng pada sisi fiskal, sekaligus mengurangi ketergantungan Pemprov Sulteng kepada pemerintah pusat.

Hal ini diungkapkan Adi Pitoyo, juru bicara Fraksi NasDem DPRD Provinsi Sulteng, saat membacakan pandangan umum fraksi atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD 2024, di ruang sidang utama DPRD Sulteng, Senin (16/10).

Menurutnya, bila hal ini berjalan sesuai rencana, maka perekonomian Sulteng akan semakin inklusif dalam peningkatan PAD.

“Oleh karena itu, Fraksi NasDem ujarnya mendorong Pemprov Sulteng untuk semakin inovatif dalam menggali sumber dana pendapatan,” katanya.

Menurut Adi Pitoyo, Fraksi NasDem juga meminta OPD-OPD agar tidak terlambat dalam membelanjakan anggaran masing-masing demi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam kondisi pemerintahan berbasis digital, maka kebutuhan akan pengadaan gedung dan bangunan lainnya semestinya dikurangi. Namun, pada komponen belanja modal yang mencapai Rp1,226 triliun lebih, justru terdapat belanja modal gedung dan bangunan sejumlah Rp821,724 miliar lebih atau mencapai 67,01 persen dari keseluruhan belanja modal.

Fraksi NasDem juga menyoroti upaya pemprov dalam menyikapi cuaca ekstrem hingga bencana alam yang sering terjadi. Sebab, dalam belanja modal jalan, jaringan dan irigasi yang mencapai Rp349.900 miliar, proporsinya tidak sampai separuh belanja modal gedung dan bangunan.

“Hal ini mengindikasikan bahwa RAPBD Sulteng 2024 justru tidak menunjukkan sense of crisis atas datangnya ancaman krisis pangan dan el-Nino,” ujarnya.

Seharusnya, lanjut dia, Pemprov Sulteng bahu-membahu menyelesaikan rehabilitasi sejumlah jaringan irigasi di Sulteng karena hal ini mempunyai kepentingan strategis atas antisipasi kerawanan pangan di wilayah Sulteng yang merupakan cadangan pangan.

Fraksi NasDem mendorong Pemprov Sulteng untuk berpikir strategis dengan meningkatkan belanja modal jalan karena kerusakan jalan berdampak pada kenaikan harga-harga transportasi dari kantong produksi ke pasar.

Di akhir penyampaian, Fraksi NasDem menyatakan setuju Raperda tentang APBD Sulteng 2024 untuk dibahas selanjutnya di tingkat panitia khusus (pansus). RIFAY