PALU- Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia menginventarisir, Provinsi Sulawesi Tengah sedikitnya memiliki 30 jenis batu mulia dan batu hias tersebar di berbagai daerah.
Potensi ini dapat diangkat ke tingkat Nasional dan Internasional, setelah dilakukan kodefikasi.
“Sebenarnya masih banyak batu hias booming di level Internasional , tapi bagi kita (Indonesia) belum terekspose,” kata Abdul Majid di sela-sela kunjungan di kediaman Sukri salahsatu pengrajin batu mulia, di Jalan K.H. Dewantoro, Kota Palu, Kamis (16/6).
Sehingga kata dia, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geominerba Kementerian ESDM memberikan pelatihan para pengrajin batu di daerah.
Saat ini kata dia, pihaknya tengah mengintervensi jenis dan membuat peta sebaran batu mulia, guna untuk selanjutnya menentukan arah kebijakan pengelohannya oleh pemerintah.
Ia mengatakan, pihaknya tengah mengumpulkan jenis batu mulia dan sebarannya sebagai data base.
“Masih banyak potensi kekayaan alam Sulteng, belum terekspos, baik level nasional maupun internasional,” kata Abdul
Ia mengatakan lagi, hasil inventarisasi ESDM Sulteng sendiri memiliki 30 jenis batu mulia, merupakan ciri khas Sulteng, seperti yang terkenal terdapat daerah Sojol.
“Batu mulia itu, nantinya akan dilakukan analisis kandungannya. Siapa tahu terdapat kandungan mineral lainnya,” katanya.
“Sehingga batu mulia itu bisa menambah nilai tambah dan ekonomis,” ucap Abdul Majid penanggung jawab pelatihan.
Sementara Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPDM) Geominerba Kementerian ESDM, Hendrik mengatakan, dengan adanya pelatihan ini, khususnya mereka berkecimpung dalam komunitas batu mulia bisa mengangkat potensi Sulteng.
Sebab menurutnya, masih banyak batu tadinya dianggap biasa saja, ternyata setelah mengikuti pelatihan/Diklat mereka mengetahui ternyata bermanfaat serta menambah nilai ekonomi.
“Semoga mereka telah mengikuti pelatihan ini dapat bekerjasama dengan ESDM dan Industri, supaya potensi ada di Sulteng bisa terangkat dan menjadikan nilai tambah ekonomi bagi UMKM,” pungkasnya.
Reporter: Ikram/Editor: Nanang