PARIMO – Dalam rangka mendukung program nasional Upaya khusus Padi, Jagung Dan Kedelai (Upsus Pajala) tahun anggaran 2021. Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan kurang lebih 5.850 hektare persawahan sebagai lahan benih padi, di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).
Lahan tersebut tersebar di tujuh wilayah produktif, untuk varietas Inbrida di Kecamatan Balinggi, Parigi, Siniu, Toribulu, Kasimbar, Mepanga dan Kecamatan Ongka Malino.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Parimo, Dadang Priatna Jaya mengatakan, 5.850 hektare lahan petani tersebut, terbagi dua varietas, yakni 5.550 hektare untuk varietas padi Inbrida dan varietas padi Inpari Nutri Zinc.
“Dua varietas tersebut, masing-masing memiliki kelebihan. Padi Inbrida misalnya, komoditas tanaman pangan yang ditanami pada lahan persawahan yang dikembangkan dari satu tanaman melalui metode penyerbukan tersendiri, sehingga memiliki tingkat kemurnian yang tinggi,” ungkapnya, Rabu (09/06).
Ia menjelaskan, untuk padi varietas Nutri Zinc, memiliki keunggulan tersendiri, seperti kaya akan kandungan Zn yang mengatasi kasus kekerdilan atau stunting.
Kata dia, Hadirnya program nasional Upsus Pajala, telah menegaskan Parimo memiliki kontribusi terhadap negara di sektor pertanian, apalagi kabupaten ini merupakan daerah penghasil beras terbesar di Sulteng.
Ia menambahkan, saat ini Kementan menjamin ketersediaan Sarana produksi (Saprodi) benih dan pupuk bersubsidi dalam mendukung tingkat produksi, meskipun alokasi mengalami pengurangan. Namun untuk menjaga ketahanan produksi dapat didukung dengan pupuk non-subsidi.
“Selain padi sawah, dalam program Upsus Pajala, di Parimo mendapat bantuan benih untuk sistem pertanian padi ladang seluas 100 hektare,” tutupnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin