PALU – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) secara aktif terus mendorong kegiatan percepatan pemulihan perekonomian, di wilayah terdampak bencana di Sulteng.
Upaya tersebut termasuk menggiatkan kembali aktivitas industri dan mengembangkan pemberdayaan ekonomi lokal yang ditargetkan berdampak positif para korban gempa dan masyarakat.
“Hingga memasuki masa rehabilitasi, saat ini Kemenperin bersama pemerintah daerah dan pelaku industri terus berupaya meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana alam,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, usai menyerahkan bantuan untuk Revitalisasi Kegiatan Usaha Industri Pascabencana, di Kota Palu, Kamis (28/03).
Menurut Airlangga, secara umum telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri nasional, salah satunya difokuskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Faktor SDM, kata dia, berperan penting bagi produktivitas dan daya saing industri nasional, serta mendorong bertambahnya multiplier effect yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
“Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pelaku Industri yang bersedia memberikan bantuan untuk korban bencana di Sulawesi Tengah, saya berharap dengan sinergi yang kita bangun, menjadi kekuatan bersama untuk mempercepat pemulihan kegiatan usaha industri,” katanya.
Sejauh ini, Kemenperin telah menyelenggarakan program pelatihan mekanik sepeda motor bagi masyarakat yang terdampak bencana alam.
Ketua Umum DPP Partai Golkar itu menyebutkan, bahwa pelatihan mekanik sepeda motor merupakan hasil kerja sama Kemenperin dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Dalam kerjasama tersebut, ditargetkan dapat melibatkan 500 peserta, dengan sejumlah kategori, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 150 orang, guru SMK 30 orang, pekerja bengkel tradisional 60 orang dan mekanik binaan anggota AISI 240 orang.
Tak hanya itu, Kemenperin juga memberikan fasilitas pengembangan SDM kepada masyarakat di Sulteng berupa rumah produksi di Desa Mpanau, Kabupaten Sigi, mesin dan peralatan IKM, serta peralatan bengkel kepada Kelompok Wirausaha Baru.
“Kemenperin juga telah mengirimkan lima Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang dilengkapi aplikasi penjernih air. Unit yang dikirim ke Sulawesi Tengah juga dilengkapi Power Take Off (PTO) yang mampu menggerakkan alat produksi serta utilitas dan alat bantu kerja lain sehingga dapat dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat,” Sebut Politisi Partai Golkar itu.
AMMDes sendiri merupakan hasil pengembangan anak bangsa dengan jumlah komponen lokal mencapai hampir 90 persen, dengan melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai vendor komponennya hingga 42 persen.
Di tempat yang sama, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika, menjelaskan, bantuan AMMDes pengolah air jernih diserahkan langsung kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Sigi dan Donggala serta Kelompok Usaha Masyarakat di Kota Palu.
Kata Putu, peluang bisnis penjernihan air menggunakan AMMDes dapat menghasilkan keuntungan yang cukup.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan dari beberapa perusahaan industri kepada Pemprov Sulteng, antara lain dari Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI), Pupuk Kujang, Petrokimia Gresik, Semen Tonasa, dan Semen Indonesia.
Selain itu bantuan juga diberikan oleh Sanwa Tirta Indonesia kepada SD Inpres Perumnas Kota Palu dan Masjid Al-Ikhlas.
Dari Palu, rombongan Menperin bertolak ke Sigi dalam rangka meresmikan rumah IKM di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru.
Pada kesempatan itu, Bupati Sigi, Moh Irwan mengucapkan terima kasih kepada Menteri yang telah memberikan bantuan 14 unit tempat usaha IKM.
Menurutnya, bantuan tersebut tentunya sangat berarti bagi masyarakat, khususnya mereka yang kehilangan tempat usaha, pascabencana alam.
“Tentu kita juga sangat mengharapkan agar bantuan ini berkesinambungan, sehingga ekonomi warga berjalan dengan baik,” ujar Bupati.
Pada kesempatan itu, Menteri bersama rombongan mengunjungi rumah IKM yang telah terisi berbagai jenis usaha, seperti pengelolaan batok kelapa, penjahitan serta usaha minuman tradisional jahe kemasan. (FALDI/HADY)