Kemenkumham Sulteng Upayakan Kembangkan Inventarisasi KIK di Morut

oleh -

PALU- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng), upayakan kembangkan inventarisasi pendaftaran Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) di Kabupaten Morowali Utara, Jum’at (24/11).

Hal tersebut menjadi komitmen tegas jajaran Kemenkumham Sulteng dipimpin oleh Hermansyah Siregar saat menerima kunjungan koordinasi Dinas Kebudayaan Kabupaten Morowali Utara (Morut) diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Eli di Ruangan Pelayanan Hukum Kanwil.

Aida Julpha Tangkere ditemani 2 orang operator permohonan KI lainnya menyambut baik atas kunjungan tersebut, pun makin menguatkan komitmen antara kedua pihak telah dibangun sejak lama.

“Sangat senang dengan koordinasi ini, tentu makin menguatkan hubungan kerja sama telah dibangun bersama, khususnya pelayanan hukum,” sambut Aida.

BACA JUGA :  Ko Aceo Terpesona Lihat Lautan Manusia di Milad Alkhairaat ke-94

Kepala Bidang Kebudayaan, Eli, pun mengaku bersyukur atas sambutan hangat diberikan. Dia menguraikan berbagai maksud dan tujuan koordinasi tersebut sangat detail membahas terkait pendaftaran KIK di Kabupaten Morut. Apalagi sebagai salah satu daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng) memiliki pariwisata yang baik.

“Kami sangat sadar akan berbagai potensi KIK ada di daerah kami dan hal itu juga terus kami upayakan agar segera terdaftarkan perlindungan hukumnya. Namun, semua itu dapat terwujud dengan kolaborasi bersama, dari tahap pemenuhan dan kelengkapan administrasi hingga proses pendaftarannya,” jelas Eli.

BACA JUGA :  Cudy-SAH Anggap Nomor 3, Angka Keberuntungan

Tidak hanya memiliki pariwisata baik, Kabupaten Morowali Utara sendiri juga memiliki berbagai potensi Kekayaan Intelektual berlimpah, dari kesenian adat, makanan khas, hingga puluhan merek usaha lokal menjadi perhatian serius antara kedua pihak.

Dengan menggaungkan program KI Manjayo, Kanwil Kemenkumham Sulteng sendiri intensif melakukan pendampingan secara kontinu. Eksistensi KI Manjayo pun terus membuahkan hasil cukup impresif, seperti halnya pencatatan Festival Mora’a di Kabupaten Tojo Una-Una, baru saja terinventarisir sebagai KIK.

“Ada banyak potensi KIK ada di Morowali Utara memiliki tradisi adat melimpah, kita akan dukung apa yang menjadi warisan ataupun ekspresi budaya di sana, semoga saja hal ini juga dapat meningkatkan wisatawan mancanegara,” pungkas Aida.(**/IKRAM)