PALU – Upaya edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda harus terus dilakukan dalam rangka membangun pengetahuan literasi digital.
Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM, salah satu narasumber dalam webinar yang akan digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bertajuk “Pendampingan Internet bagi Generasi Muda” pada 22 Mei 2023, mengatakan, karena begitu banyaknya pengguna internet di Indonesia maka pemerintah perlu secara masif memberikan insight atau wawasan terkait dengan kecakapan digital.
“Walaupun ini juga bukan hanya tugas pemerintah, tapi semua elemen masyarakat, kelompok media, pendidkan dan pemerintah,” katanya, kepada media ini, Sabtu (20/05).
Dengan begitu, kata Meithi, diharapkan mereka yang merupakan generasi Z, bisa mengetahui bagaimana cara mengoperasikan hardware maupun software mereka dengan benar.
“Selain itu, perlu diberikan informasi-informasi terkait aplikasi yang akan mendukung proses pembelajaran dan dalam rangka meningkatkan pengetahuan mereka,” kata Dosen di FEB Unitomo Surabaya ini.
Ia juga mengatakan, generasi muda perlu mengetahui aplikasi-aplikasi seperti artificial intelijen (AI) sebagai alat penunjang pengetahuan mereka termasuk sebagai media pembelajaran.
Terkait kecakapan ini, kata Meithi, mereka (generasi Z) tentu bukan orang baru dalam proses pengoperasian gadget. Hanya saja, tetap perlu ada pendampingan.
“Untuk kelompok pelajar perlu mengetahui bagaimana cara mengamankan data menghindari link-link yang tidak benar atau tidak diketahui, yang bisa memicu pencurian data, atau link-link yang mengarahkan pada virus, makanya kegiatan literasi digital seperti ini harus digalakkan sebagai langkah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama generasi muda,” jelasnya.
Dr. Meithiana akan membahas kecakapan digital dalam webinar tersebut. Ia akan mengupas tuntas, apa dan bagaimana seharusnya beretika di dunia digital, bagaimana menjaga nilai positif dalam saat berinteraksi di ruang digital, dan cara berkomunikasi, menyampaikan pendapat, memposting konten, yang tidak memancing keresahan netizen.
Selain Meithi, pembicara kedua adalah Soni Mongan, Founder dari Damapk Kreatif Indonesia, yang juga sebagai content creator. Ia akan membahas Etika Digital. Bagaimana agar terhindar dari jetar UU ITE, bagaimana menjaga jejak digital tetap positif, jangan asal posting dan komentar di ruang digital, saring sebelum saring dan kenali fakta dan hoaks, adalah beberapa bocoran yang akan dibahas Sobi dalam presentasinya.
Sementara itu, pembicara ketiga adalah Gilang Alvianto. Founder dari Milenia Guest House ini akan membahas tentang Budaya Digital. Ia akan memaparkan topic khusus bagaimana menjadi masyarakat digital yang berbudaya Indonesia, bagaimana membangun perilaku netizen yang sesuai pancasila, dan bagaimana agara bebas berekspresi sesuai nilai-nilai Luhur budaya Indonesia.
Kegiatan ini akan dipandu oleh Desty Eka Putri Sari, S.Sos., bersifat gratis dan terbuka untuk umum. calon peserta cukup meng-klik link ini: https://s.id/registrasikabtolitoli_2205 dan akan terhubung dengan form registrasi untuk mendapatkan token beserta link zoom yang akan menghubungkan mereka dengan ruang seminar.
Peserta yang beruntung, akan mendapatkan hadiah menarik berupa dompet digital. Semua peserta akan mendapatkan E-sertifikat.
Khusus bagi mereka yang baru dalam mengikuti kegiatan seperti ini, tentu akan menjadi pengalaman berkesan bagaimana belajar, menambah pengetahuan tentang Literasi Digital. Makanya, bagi anda yang belum pernah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Kemenkominfo, ini adalah kesempatan yang baik untuk anda.
Tahun 2023 ini, Kominfo memfokuskan kegiatan Literasi Digital di wilayah Sulawesi dan sekitarnya.
Sejak Februari tahun ini, pihak penyelenggara sedikitnya telah melaksanakan puluhan kegiatan serupa dan memfokuskan kegiatan di beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah. Dan kali ini, penyelenggara menyasar komunitas-komunitas di Sulteng.
Sejak 2021, Kominfo telah melaksanakan kegiatan Literasi Digital kepada 14.641.097 orang. Pada tahun 2022 juga menargetkan 5.500.000 orang. Kominfo menargetkan kegiatan ini bisa menyasar 50 juta orang penduduk Indonesia pada tahun 2024.
Karena itu, dibutuhkan penyelenggaraan Kegiatan literasi digital yang massif di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait Literasi Digital dalam bentuk Seminar dan Diskusi secara online dengan target penduduk di wilayah tersebut, khususnya di segmen Komunitas. *