PALU – Transaksi online menjadi salah satu alternatif yang mulai menguasai sistem perniagaan di Indonesia.
Dengan menawarkan berbagai kemudahan, transaksi online cukup menjadi lokomotif perekonomian di level bawah, terutama pasar UMKM.
Meski demikian, selalu ada masalah yang muncul dalam proses transaksi, jika kita tidak hati-hati.
Dalam webinar Literasi Digital kali ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengusung tema “Perlunya Perlindungan data Pribadi saat Transaksi Onlone”.
Kegiatan daring ini akan berlangsung pada Selasa, 23 Mei 2023, menghadirkan sejumlah pemateri yang pakar di bidangnya.
Arief Rama Syarif, Founder Yayasan Open Source yang berpusat di Jakarta, saat dihubungi media ini, Ahad (21/05), mengatakan, hampir tidak ada keamanan data pribadi jika sudah melakukan aktifitas di ruang digital, termasuk transaksi jual beli online.
“Kalau kita ngomong data kita dicuri dan lain sebagainya, itu sebenarnya keliru. Bukankah kita yang sukarela memberikan alamat lengkap sesuai KTP, saat sedang berbelanja online?,” kata Arief.
Oleh karena situasi yang sudah sedemikian sulit bagi kita menjaga data pribadi, maka yang harus dilakukan kata Arief, jika selesai membuka paket belanjaan, jangan biarkan alamat yang tertera itu masih dalam keadaan utuh.
“Silahkan disobek-sobek atau dimusnahkan, supaya data itu tidak diketahui orang,” katanya.
Yang paling penting, kata dia, dengan kondisi ketidakamanan data di dunia digital, maka jadilah netizen yang baik, bertindak positif dan melakukan sesuatu yang wajar saat berinteraksi di sosial media, maupun di dunia nyata.
“Kalau rekam jejak digital kita baik, di dunia nyata kita juga baik, rasanya orang akan berfikir untuk menjahili kita. Tapi jika sebaliknya, kita suka menebar kebencian, tidak sopan dan lain sebagainya di dunia digital, percayalah, musuh kita pasti banyak. Orang akan tertarik mengulik data pribadi kita,” jelas Arief.
Arief akan menjadi salah satu pembicara dalam webinar tersebut. Dalam pemaparannya nanti, ia akan membahas tentang seberapa penting menjaga data pribadi di internet, jenis-jenis data pribadi yang harus dilindungi, dan tips dan trik melindungi data pribadi.
Pembicara kedua adalah Erfan Hasmin. Kepala Unit ICT Universitas DIPA Makassar ini akan membahas tentan kecakapan digital.
Cara aman bertransaksi digital, cermat mengenali risiko penipuan saat bertransaksi digital, serta tips aman bertransaksi menggunakan jaringan digital, adalah beberapa poin yang akan ia paparkan.
Sementara pembicara ke tiga, Michelle Wanda, akan membahas Etika Digital. Ia akan membahas topik khusus: “Jangan Asal Transaksi Online”.
Dalam pemaparannya nanti, Content Creator ini akan fokus bicara soal bagaimana kita mengenal privasi dan keamanannya, serta berbagai keamanan digital yang bisa dipakai di perangkat atau aplikasi.
Kegiatan ini akan dipandu oleh Desty Eka Putri Sari, S.Sos., bersifat gratis dan terbuka untuk umum. calon peserta cukup meng-klik link ini: https://s.id/registrasikabtolitoli_2305 dan akan terhubung dengan form registrasi untuk mendapatkan token beserta link zoom yang akan menghubungkan mereka dengan ruang seminar.
Peserta yang beruntung, akan mendapatkan hadiah menarik berupa dompet digital. Semua peserta akan mendapatkan e-Sertifikat.
Khusus bagi mereka yang baru dalam mengikuti kegiatan seperti ini, tentu akan menjadi pengalaman berkesan bagaimana belajar, menambah pengetahuan tentang Literasi Digital. Bagi anda yang belum pernah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Kemenkominfo, ini adalah kesempatan yang baik untuk anda.
Pada Tahun 2023 ini, Kominfo memfokuskan kegiatan Literasi Digital di wilayah Sulawesi dan sekitarnya.
Sejak Februari tahun ini, pihak penyelenggara sedikitnya telah melaksanakan puluhan kegiatan serupa dan memfokuskan kegiatan di beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah. Dan kali ini, penyelenggara menyasar komunitas-komunitas di Sulteng.
Sejak 2021, Kominfo telah melaksanakan kegiatan Literasi Digital kepada 14.641.097 orang. Pada tahun 2022 juga menargetkan 5.500.000 orang. Kominfo menargetkan kegiatan ini bisa menyasar 50 juta orang penduduk Indonesia pada tahun 2024.
Karena itu, dibutuhkan penyelenggaraan Kegiatan literasi digital yang massif di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait Literasi Digital dalam bentuk Seminar dan Diskusi secara online dengan target penduduk di wilayah tersebut, khususnya di segmen Komunitas. *