Kemenkominfo Ajak Masyarakat Sulteng Kritis Menyikapi Informasi di Platform Digital

oleh -

PALU – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali melaksanakan webinar literasi digital pada Rabum 17 Mei mendatang. Kali ini, sasarannya adalah masyarakat Tolitoli dengan tema yang diusung adalah “Kebal Hoaks: Ayo jadi Netizan Kritis”.

Tema ini sengaja diangkat, sekaitan dengan era post-truth (pascakebakaran) yang mengharuskan masyarakat harus kritis kepada semua informasi yang tersedia di platform digital.

“Saat ini informasi yang mencari kita. Kalau dulu, kita yang mencari informasi,” kata Dr. Eko Pamuji, M.I.Kom, Sekjen PWI Jatim yang akan menjadi salah satu pembicara pada webinar nanti.

Terkait tema tersebut, Dr. Eko mengatakan masyarakat harus mampu menyaring segala berita atau informasi yang masuk melalui perangkat digital mereka.

“Jangan langsung percaya, usahakan untuk melakukan cek fakta dengan cara mencari perbandingan melalui search engine pada browser kita,” kata Eko

Lebih lanjut ia mengatakan, pastikan bahwa informasi atau berita yang kita terima tersebut terkonfirmasi melalui media-media arus utama. Sebab kata Eko, media arus utama mempunyai standar etik dalam memproses sebuah informasi menjadi berita.

BACA JUGA :  Demokrat Sigi Siapkan Menangkan Anwar-Reny

“Kalau belum atau tidak ada beritanya di media arus utama, jangan dulu dipercaya atau disebarkan. Jangan sampai, kita justeru berkontribusi pada penyebaran berita bohong atau hoax,” tambahnya.

Dr. Eko, dalam webinar tersebut akan membahas tentang Etika Digital. Antara lain ia akan memberikan tips agar bagaimana netizen bisa kritis dalam bermedia sosial.

Saring sebelum sharing, pilah-pilih sebelum sebar konten, cerdas berinternet dan gunakan logika untuk membedakan fakta dan hoaks, adalah beberapa poin yang akan Ia sampaikan pada peserta webinar.

Sementara itu, pembicara lainnya, Dr. Astri D. Andriani, Rektor Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur, akan hadir membahas pilar Literasi Digital, yakni – Cakap Digital.

Ia mengajak warga Sulteng menjadi pejuang anti hoaks, dengan cara mengenali hoax dan mengapa penyebarannya begitu masif, serta apa saja langkah-langkah menghindari hoax.

BACA JUGA :  Anwar Hafid Dinilai Paling Peduli kepada Rakyat Kecil

Sedangkan pembicara ketiga, Inta Oceania, host yang juga influecer ini akan membahas Keamanan Digital, dengan topik khusus, “Bijak Bermedia Sosial, Jangan Asal Sebar di Internet”.

Kegiatan ini akan dipandu oleh Angga Andrias S.Pd, bersifat gratis dan terbuka untuk siapa saja yang ingin mengikuti kegiatan yang akan menambah pengetahuan ini.

Calon peserta cukup meng-klik link ini: https://s.id/registrasikabtolitoli_1705 dan akan terhubung dengan form registrasi untuk mendapatkan token beserta link zoom yang akan menghubungkan mereka dengan ruang seminar.

Peserta yang beruntung, akan mendapatkan hadiah menarik berupa dompet digital. Semua peserta akan mendapatkan E-sertifikat.

Khusus bagi mereka yang baru dalam mengikuti kegiatan seperti ini, tentu akan menjadi pengalaman berkesan bagaimana belajar, menambah pengetahuan tentang Literasi Digital.

BACA JUGA :  Ketua Bawaslu Sulteng Ingatkan Sanksi Bagi Komisioner Terlibat Judi Online

Bagi anda yang belum pernah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Kemenkominfo, ini adalah kesempatan yang baik untuk anda.

Pada 2023 ini, Kominfo memfokuskan kegiatan Literasi Digital di wilayah Sulawesi dan sekitarnya.

Sejak Februari tahun ini, pihak penyelenggara sedikitnya telah melaksanakan puluhan kegiatan serupa dan memfokuskan kegiatan di beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah. Dan kali ini, penyelenggara menyasar komunitas-komunitas di Sulteng.

Sejak 2021, Kominfo telah melaksanakan kegiatan Literasi Digital kepada 14.641.097 orang. Pada tahun 2022 juga menargetkan 5.500.000 orang. Kominfo menargetkan kegiatan ini bisa menyasar 50 juta orang penduduk Indonesia pada tahun 2024.

Karena itu, dibutuhkan penyelenggaraan Kegiatan literasi digital yang massif di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait Literasi Digital dalam bentuk Seminar dan Diskusi secara online dengan target penduduk di wilayah tersebut, khususnya di segmen Komunitas.*