PALU – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyelenggarakan Seminar Forum Ekonomi di salah satu hotel di Palu, Selasa (10/10). Seminar diawali dengan welcoming remark dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil), Direktorat Jenderal (Dirjen) Perbendaharaan Provinsi Sulteng, Mattaro Nurdin Arta. Kemudian dilanjutkan dengan keynote speech oleh Asisten II Pemprov Sulteng, Bunga Elim Somba.
Seminar bertema “RAPBN 2018: Pemerataan Pembangunan yang Berkeadilan” itu merupakan rangkaian kegiatan Forum Ekonomi Kemenkeu di seluruh Indonesia, dengan tujuan memberikan pemahaman mengenai pengelolaan APBN yang kredibel, akuntabel, hati-hati, transparan dan tepat sasaran demi mencapai masyarakat maju dan makmur.
Diharapkan, seminar tersebut dapat memperoleh feedback yang positif untuk merumuskan berbagai kebijakan fiscal di masa mendatang.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat memahami anggaran di Indonesia. Dengan meningkatnya kesadaran terhadap APBN, maka masyarakat pun akan aktif memberikan kontribusi terhadap negeri.
Secara gamblang, seminar yang dihadiri ratusan peserta dari unsur pemerintah daerah, akademisi, perbankan, pengusaha dan media massa itu, memaparkan berbagai kondisi ekonomi Indonesia saat ini dan arah kebijakan RAPBN 2018 dan APBN jangka panjang, serta outlook perekonomian Sulteng 2017.
Kondisi-kondisi yang dimaksud dikupas tuntas oleh tiga pemateri, yakni Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Adriyanto, Ph.D. Dia khusus memaparkan materi tentang Kondisi Perekonomian Indonesia Terkini dan Arah Kebijakan RAPBN 2018.
Pemateri kedua adalah Dyah Kusuma, Kepala Subdirektorat Pembiayaan Anggaran dan Penganggaran Risiko Fiskal, Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal (Dirjen) Anggaran, Kemenkeu.
Dyah sendiri didaulat membawakan materi tentang Arah Kebijakan RAPBN 2018 dan APBN Jangka Panjang.
Pemateri terakhir adalah Moh Ahlis Djirimu, SE., DEA., Ph.D. Ekonom Kemenkeu Provinsi Sulteng itu kebagian materi mengenai Kondisi Ekonomi Makro dan Keuangan Daerah Provinsi Sulteng.
APBN milik kita bersama, pahami, partisipasi, jaga, awasi. APBN sehat, ekonomi kuat. (RIFAY)