PALU – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) / Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengadakan pertemuan dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Palu, di kantor Kemendukbangga/BKKBN Sulteng, Rabu (8/1/).
Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), guna mengurangi angka stunting di daerah tersebut.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Tenny C. Soriton, S.Sos., MM, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan pentingnya sinergi antara pemerintah, pengusaha muda, dan masyarakat untuk menanggulangi stunting.
Tenny menjelaskan bahwa program Genting hadir sebagai ruang untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting, yang kini menjadi masalah serius di Sulawesi Tengah dengan angka stunting mencapai 27,2 persen, sementara di Kota Palu tercatat 22,1 persen.
“Terima kasih kepada HIPMI Kota Palu yang sudah merespon dengan cepat. Kami berharap HIPMI dapat turut berkontribusi dalam program ini, terutama dalam memastikan generasi muda Sulawesi Tengah tumbuh dengan kualitas yang baik,” ujar Tenny.
Kata Tenny, Program Genting menyediakan berbagai bantuan, antara lain bantuan nutrisi bagi ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun, bantuan non-nutrisi seperti perbaikan jamban dan rumah layak huni, serta akses air bersih dan edukasi pencegahan stunting. Salah satu penekanan yang diberikan adalah pemberian makanan siap santap yang kaya akan protein hewani, agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan memberikan dampak langsung pada kesehatan ibu hamil dan bayi.
Tenny juga menjelaskan bahwa durasi bantuan, terutama untuk makanan, dapat disesuaikan dengan usia anak. Jika anak sudah berusia satu tahun, bantuan akan diberikan selama satu tahun hingga mencapai usia dua tahun.
Sekretaris HIPMI Kota Palu, Moh. Rozan, menyambut baik ajakan kolaborasi tersebut dan mengungkapkan keprihatinannya terhadap angka stunting di Sulteng.
Rozan berkomitmen untuk mengkaji lebih lanjut mekanisme program ini agar HIPMI dapat berperan aktif dalam menurunkan angka stunting, dengan melihat peluang bisnis di dalam program tersebut.
“Kami di HIPMI memiliki banyak sektor bisnis yang dapat mendukung, dan kami berharap bisa berkolaborasi dengan BKKBN untuk mengatasi masalah stunting ini,” kata Rozan.
HIPMI Kota Palu juga sebelumnya telah terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk pemberian edukasi sosialiasi di posyandu-posyandu di Palu Barat, salah satu kecamatan dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Rozan berharap, melalui kerja sama ini, pihaknya dapat mengcover keempat jenis bantuan yang diperlukan dalam program Genting.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran program Genting pada 5 Desember 2024 dan nota kesepahaman antara Kemendukbangga/BKKBN dengan HIPMI terkait percepatan penurunan stunting. Dengan sinergi ini, diharapkan penurunan angka stunting di Sulteng dapat tercapai dengan lebih efektif dan cepat. / YAMIN