SIGI – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), menyelenggarakan Semarak Kampanye Sekolah Sehat, di SD Negeri 1 Binangga, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (31/08).
Kegiatan yang mengangkat tema “Wujudkan Generasi Sehat untuk Indonesia Hebat” ini bertujuan menyemarakkan penerapan sekolah sehat dan sebagai dukungan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di satuan pendidikan untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
Kegiatan diisi dengan talkshow/seminar, imunisasi kepada 145 anak, dan berbagai macam penampilan menu makanan seimbang, serta senam bersama peserta didik dan lomba permainan tradisional.
Direktur Sekolah Dasar, Muhammad Hasbi, berharap, anak usia sekolah memiliki kesehatan yang paripurna, ditandai dengan semakin sehat dan bebas dari berbagai penyakit.
“Oleh karena itu, kampanye sekolah sehat yang merupakan bagian dari inisiasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, berupaya mendukung bagaimana agar anak-anak kita memperoleh tingkat kesehatan yang baik,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kampanye ini berfokus pada tiga hal pokok, yaitu sehat bergizi, bagaimana anak-anak terus menerus mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan terhindar dari makanan dan minuman yang berisiko terhadap kesehatannya.
“Kedua, sehat fisik. Bagaimana mendorong anak-anak terus melakukan aktivitas fisik sehingga dapat meningkatkan kebugaran mereka dan ketiga sehat imunisasi, bagaimana mendorong agar anak-anak di berbagai jenjang dapat menerima imunisasi dasar secara lengkap sehingga dapat dipastikan terhindar dari penyakit berat dan ketika terpapar maka dapat segera pulih,” katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sigi atas dukungannya terhadap kegiatan ini.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Prima Josephine, mengatakan, kegiatan ini dalam rangka mempersiapkan generasi yang produktif dan berdaya saing di tingkat global.
“Fase kehidupan anak menjadi sangat penting, karena ada proses tumbuh kembang. Kalau terjadi masalah kesehatan pada fase ini, maka akan berdampak pada kualitas anak di masa dewasa,” jelasnya.
Menurutnya, salah satu cara efektif menjaga kondisi kesehatan adalah melalui upaya pencegahan melalui imunisasi, yang tentunya didukung kegiatan lain seperti aktivitas fisik, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekolah, lalu memilih makanan dengan gizi seimbang dan penyediaan kantin sehat di sekolah.
Lebih lanjut ia mengatakan, pemberian imunisasi pada anak SD merupakan kelanjutan dari imunisasi yang sudah dimulai sejak anak masih bayi. Pada imunisasi kali ini, kata dia, ada beberapa jenis vaksin yang harus diberikan .
“Kalau tidak diberikan maka akan sia-sia imunisasi yang diberikan saat mereka masih bayi karena imunisasi yang diberikan sewaktu bayi, sudah turun imunitasnya, tidak mampu lagi membuat anak kebal, maka perlu dilakukan booster seperti istilah vaksin saat covid-19,” terangnya.
Kata dia, vaksin yang diberikan dalam dua fase, yaitu di Bulan Agustus dan November.
Ia menekankan bahwa imunisasi ini diberikan kepada anak usia sekolah, sehingga mereka yang kemungkinan tidak bersekolah juga harus diimunisasi.
Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta, sebelum membuka kegiatan, meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi agar menginventarisasi sekolah-sekolah yang belum melakukan imunisasi.
Sebab, kata dia, dari data yang dilaporkan, capaian imunisasi di Kabupaten Sigi baru 50 persen.
“Kalau program ini memang sudah berjalan, maka harus ditingkatkan. Jika memang belum masuk dalam anggaran, maka harus kita anggarkan,” katanya.
Kegiatan pembukaan juga dihadiri secara daring oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Dr. Iwan Syahril, Ph.D. (RIFAY)