Poso – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar meminta, Yayasan Perguruan Alkhairaat dapat menjadi salah satu wadah untuk mengurai permasalahan bangsa secara nasional.
“Dengan ketokohan Habib Idrus bin Salim Aldjufri sebagai pendiri, Alkhairaat harus bisa menjadi wadah untuk mengurai permasalahan bangsa secara nasional,” kata Abdul Halim Iskandar yang juga sebagai Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat menghadiri peringatan berdirinya Alkhairaat ke 92 di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu.
Ia menjelaskan, lebih dari enam juta abnaulkhairaat tersebar di seluruh wilayah Nusantara, harus bisa menjadikan SIS Aldjufri sebagai bagian dari tujuan utamanya.
Sebab, lanjut Halim, eksisnya Alkhairaat hingga hari ini tidak lepas dari pengaruh besar pendirinya yang sudah berbuat untuk bangsa dan negara. Beberapa di antaranya, adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di pedesaan, sehingga mampu berkontribusi bagi Indonesia.
“SIS Aldjufri adalah ulama besar yang hari ini masih terasa keberadaannya lewat eksisnya madrasah-madrasah Alkhairaat diberbagai penjuru, maka abnaulkhairaat harus menjadikan itu sebagai salah satu tujuan hidupnya,” jelasnya.
Karena itu, Halim Iskandar menegaskan akan turut terlibat, dalam mendorong maupun mengupayakan SIS Aldjufri menjadi salah satu pahlawan nasional yang berasal dari Bumi Tadulako.
“Kita akan turut mendorong maupun memperkuat agar pendiri Alkhairaat dapat menjadi pahlawan nasional, seperti yang sudah diusulkan sejak beberapa tahun yang lalu,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat Habib Ali bin Muhammad Aldjufri mengingatkan para abnaulkhairaat senantiasa menjaga apa yang sudah ditinggalkan SIS Aldjufri.
“kita harus menjaga dan meneruskannya, jangan sampai ada madrasah-madrasah Alkhairaat yang tutup lagi,” tekan Habib Ali.
Habib menjelaskan, keberadaan madrasah sangatlah penting ditengah era perkembangan digital seperti saat ini. Sebab dapat memberikan ilmu yang bermanfaat, sebagai pengontrol dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itu, pihaknya meminta kerjasama seluruh pelbagai pihak untuk menjaga keberadaan madrasah-madrasah, yang dapat memberikan manfaat banyak bagi bangsa dan negara.
Lebih lagi, Habib Ali turut meminta pihak Polda Sulteng untuk menuntaskan rantai pemakaian obat-obat terlarang yang dapat merusak generasi bangsa.
“Polisi harus menyelesaikan persoalan narkoba yang sangat memprihatinkan itu, sebab sudah sangat mengganggu dari apa yang sudah diberikan Madrasah dalam meningkatkan kualitas generasi kita,” pungkas Habib. (Faldi)