PALU – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, menggelar zikir dan tabligh akbar bersama ratusan santri dari sejumlah pondok pesantren (Ponpes) di Kota Palu, Rabu (28/11).
Kegiatan yang digelar di halaman Kantor Kanwil Kemenag Sulteng itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN).
“Seharusnya Hari Santri Nasional ini dilaksanakan pada bulan Oktober kemarin, namun kita di Provinsi Sulteng khususnya di Palu, Sigi dan Donggala terjadi musibah sehingga ditunda,” ujar Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, H Rusman Langke.
Kata Rusman, HSN yang dilaksanakan setiap tahun adalah untuk mengingatkan kembali bahwa pendidikan di ponpes yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Jauh sebelumnya pendidikan formal ada, ponpes atau para santri telah lahir, bahkan sebelum negara ini merdeka.
“Bahkan sejarah telah mencatat sebelum kita merdeka, Ponpes yang memiliki santri sungguh sangat luar biasa pengabdiannya kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, guna mengikuti rangkaian pelaksanaan HSN secara nasional, pihaknya telah mengutus para santri untuk mengikuti Kemah Santri Nasional di Provinsi Jambi.
“Ketika itu saya bersama Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam merasa prihatin, karena kita masih ditimpa musibah, namun Alhamdulillah dengan semangat dan motivasi kepada para santri, maka kita dapat mengutus santri kita untuk mengikuti kegiatan di Provinsi Jambi,” katanya.
Dia menambahkan, meskipun diditimpa musibah, beberapa santri yang mewakili Sulteng masih berprestasi, meraih juara satu kontingen terfavorit di tingkat nasional. Salah satunya bahkan diberi penghargaan untuk mengungjungi lima negara.
“Maka dari itu para santri sekalian harus bangkit, semangat dalam menuntut ilmu dan tidak boleh berhenti. Jika kita telah memiliki ilmu pengetahuan, Insya Allah kita bisa menguasai dunia dan akhirat. Semoga dengan dzikir dan tabligh akbar ini, kita kembali bangkit, Sulteng Bangkit, Palu Bangkit, Sigi Bangkit, Donggala Bangkit, untuk kita Provinsi Sulteng,” harapnya.
Rusman berpesan kepada para santri agar menuntut ilmu pengetahuan, menuntut kajian-kajian agama sesuai dengan Al Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Kanwil Kemenag Sulteng, Gasim Yamani mengatakan, kegiatan itu diikuti oleh Pesantren Madinatul Ilmi Dolo, Pesantren Al-Istiqomah Ngatabaru, Pesantren Alkhairaat Putra dan Putri Palu, serta Darul Mustafa Alkhairaat dan Pesantren Mambaus Sholihin.
“Jadi untuk kali ini peserta yang hadir hanya berasal di sekitar Kota Palu saja. Kami tidak ikutsertakan dari kabupaten lain. Insya Allah ke depan kita akan semarakkan lagi. Mungkin kita mengundang seluruh santri utusan dari seluruh kabupaten/kota,” tandasnya.
Kegiatan itu juga dihadiri Rektor Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Saggaf Petalongi dan sejumlah pejabat struktural di Kemenag Sulteng dan para pimpinan ponpes. (YAMIN)