Kemenag Mulai Seleksi Petugas Haji

oleh -
Kabid PHU Kanwil Kemenag Sulteng, Lutfi Yunus

PALU- Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng bersama Kantor Kemenag di Kabupaten dan Kota se Sulteng, hari ini mulai, Kami 29 Maret 2018  melaksanakan seleksi petugas haji tahun 2018 M/1439 H.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulteng, Lutfi Yunus  di Kanwil Kemenag Sulteng, Rabu (28/03) mengatakan, seleksi tersebut dilaksanakan serentak secara basional, dan digelar di beberapa lokasi yang telah ditentukan oleh masing-masing Kantor Kemenag Kabupaten dan Kota serta Kanwil Kemenag.

“Sebelum dilaksanakan seleksi petugas yang menyertai perjalanan haji ini, pada tanggal 20 sampai 25 Maret  2018 sudah dilaksanakan seleksi berkas para calon,” katanya.

Kata Lutfi, seleksi yang digelar di Kanwil Kemenag Sulteng tanggal 12 April 2018 ,  dengan jumlah diikuti 11 peserta masing-masing Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) 2 orang, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) 2 orang, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Layanan Umum 6 orang, dan PPIH Arab Saudi Layanan Ibadah 1 orang.

BACA JUGA :  Satu Bakal Calon untuk Pilkada Parimo Tidak Memenuhi Syarat

Sedangkan pada masing-masing Kabupaten/Kota diikuti oleh 10 peserta. Hasil seleksi di tingkat Kabupaten dan Kota tersebut, akan direkomendasikan sebanyak 3 orang, masing-masing 1 orang TPHI, 1 orang TPIHI dan 1 orang PPIH Arab Saudi.

Dari seleksi tersebut nantinya, akan direkrut 5 orang ketua Kloter, 5 orang TPIHI dan masing-masing satu orang PPIH Arab Saudi layanan umum dan PPIH Arab Saudi layanan ibadah.

Untuk seleksi petugas pembimbing ibadah kata Lutfi, diberikan peluang kepada ormas-ormas Islam, pondok pesantren serta perguruan tinggi, unruk merekomendasikan perwakilannya untuk mengikuti seleksi.

“Itu diserahkan ke masing-masing lembaga untuk mengutus,” jelasnya.

BACA JUGA :  KPU Sulteng Mitigasi Pelanggaran di Tahap Pemungutan dan Penghitungan Suara

Ditambahkannya, saat ditingkat provinsi nanti, seleksi dilakukan secara online dan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).

“Dengan menggunakan smartphone berbasis android, maka peserta langsung mengerjakan soal ujiannya di layar handpone masing-masing. Sistem online dan berbasis CAT merupakan salah satu cara agar seleksi transparan dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Kata Lutfi, berdasarkan hasil CAT, peserta akan disaring lagi untuk mengukur pemahaman dan pengalaman sesuai bidang tugas yang dilamar melalui wawancara. (YAMIN/NANANG IP)