PARIGI – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahter (PKS) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali menggelar Kemah Bhakti Nusantara (Kembara).
Kegiatan yang berlangsung di Desa Towera Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong itu dimulai sejak Jum’at 9 September hingga Ahad 11 September
Selain kegiatan fisik, semua peserta memiliki kewajiban yang sama, di antaranya tadarus Al-Qur’an 1 juz dalam sehari, shalat malam dan shalat wajib berjamaah.
“Ini dilakukan karena dalam Kembara bukan hanya pembinaan fisik, tapi juga pembinaan rohani,” kata Ketua Bidang (Kabid) Kepemudaan dan Olahraga DPW PKS Sulteng, Ahmad Aco, Sabtu (10/09).
Sebab, kata dia, melatih fisik dan rohani agar menjadi pribadi yang tangguh, peduli dan bertanggungjawab, menjadi salah satu tujuan dilaksanakannya Kembara.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari hasil registrasi panitia, peserta Kembara sebanyak 200 orang yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Sulteng.
“Peserta termuda 17 tahun dari Kabupaten Parigi Moutong dan peserta tertua berumur 63 tahun atas nama Abdun Hanau. Beliau anggota legislatif di DPRD Parigi Moutong. Semangat ikut Kembara dan tidak mau kalah dengan peserta yang masih muda dan energik,” kata Ahmad Aco.
Kata dia, peserta yang datang di lokasi Kembara, langsung disambut dengan beragam tantangan fisik, seperti lari, merayap dengan rintangan, memanjat hingga melawan arus sungai.
Peserta yang hadir, banyak di antaranya adalah pengurus inti dan para asatidz, salah satunya Ketua Dewan Syariah DPW PKS Sulteng, Ustadz Nurdin Hanafi yang juga tercatat sebagai peserta, sehingga tetap ikut aturan yang digariskan. Termasuk menerima hukuman dengan cara push up, lari dan hukuman fisik lainnya.
“Dalam materi yang disampaikan, salah satunya materi dengan narasumber dari DPP PKS, tentang cyber security dan suntikan motivasi kepada para kader PKS,” sebutnya.
Dalam rangkain Kembara, peserta juga melaksanakan bhakti sosial dengan membersihkan lingkungan di sekitar lokasi Kembara, kerja bakti dan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis.
Selain itu, salah satu peserta Kembara yang juga guru, mendongeng di SDN Inpres Towera.
Di akhir kegiatan besok, seluruh peserta akan melakukan long march dengan jarak tempuh 20 kilometer dari Desa Towera sampai ke Toboli. *