PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, bersama sejumlah pejabat terkait secara simbolis memanen jagung di Kelurahan Lasoani, Selasa (23/08).
Kegiatan tersebut bertajuk “Gerakan Panen Perbenihan Jagung Hibrida F1 NASA 29” kerja sama BPTP Balitbangtan Sulteng, Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros, dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu.
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, mengatakan, kawasan tersebut memiliki potensi yang sangat baik untuk pertanian dan perkebunan.
Hal itu termanfaatkan baik oleh masyarakat setempat yang tergabung dalam Kelompok Tani Mutiara yang ada di Kelurahan Lasoani.
“Tadi sudah saya sampaikan kepada Ibu Kepala Dinas agar disusun perencanaan untuk perbaikan jalan. Apakah ini bisa masuk di perencanaan tahun 2023. Karena ini merupakan jalan ekonomi yang harus mendapat support dari pemerintah,” katanya.
Menurutnya, perbaikan jalan dilakukan agar masyarakat yang mengelola lahan di lokasi tersebut semakin bersemangat sekaligus memudahkan transportasi.
“Ini merupakan support yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu dalam mengidentifikasi potensi lahan pertanian bisa ditingkatkan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu,” ujarnya.
Ia juga berharap, kerja sama yang dilakukan dengan Perusahaan Daerah Kota Palu dalam mengelola potensi ini dapat dilakukan dengan cepat.
“Alhamdulillah kita sudah menandatangani MoU dengan Balikpapan terkait dengan pengiriman ekspor komoditas kita ke sana. Tinggal PKS-nya yang diharapkan bahwa perusahaan daerah kita bisa menjadi offtacker (penyerang, red) bagi petani maupun nelayan kita,” ungkapnya.
Nantinya, lanjut dia, Perusahaan Daerah Kota Palu menjadi pendamping dalam memberikan modal dan sebagai pembeli hasil dari seluruh petani.
Hal tersebut dilakukan agar ketika panen seperti ini Perusahaan Daerah dapat dengan cepat membeli hasil panen para petani dengan nilai yang sesuai harga pasar.
“Saya harap di penghujung tahun 2022 urusan ini sudah selesai. Jadi perusahaan daerah sudah bisa menyiapkan dirinya sehingga nanti 2023, Insya Allah sudah bisa berjalan dengan baik,” harapnya.
Lanjut Hadi, Kota Palu juga merupakan salah satu kota penyangga yang berada di dekat kawasan Ibu Kota Negara (IKN).
Maka dari itu, kata dia, Pemerintah Kota Palu harus bisa melihat semua potensi yang dimiliki termasuk lahan baik luas maupun yang terbatas.
Lahan yang terbatas itu, katanya, seperti lahan pekarangan rumah yang dapat dikelola dengan menanam komoditas kebutuhan rumah tangga.
“Lahan terbatas misal ukuran 5×5, jangan disepelekan. Kalau itu dikelola dengan menanam komoditas kebutuhan rumah tangga. Apalagi kalau 5×5 ini dikali dalam jumlah banyak. Tentu akan menghasilkan,” jelasnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa Perusahaan Daerah Kota Palu tidak hanya akan mensupport kebutuhan ekspor saja namun juga kebutuhan lokal di Kota Palu.
“Jadi para petani tidak hanya didampingi penyuluh dalam hal penanaman saja, namun juga didampingi dalam penghitungan harga pokok produksi,” pungkasnya.
Hadi juga berpesan kepada para petani agar terus aktif dan jangan pasif dengan berdiam diri di tempat.
“Komiu (kamu, red) harus proaktif. Kita baku kasih ingat. Sampaikan apa kebutuhan kita yang bisa didukung oleh pemerintah. Apa yang bisa didukung kami bantu,” tandasnya.
Reporter : Hamid/Editor : Rifay