Kekurangan Guru Vokasi hingga Lulusan SMK Tanpa Kompetensi Industri
Sementara janji KEK Palu menyerap tenaga kerja puluhan ribu sejak tahun 2014 belum terwujud, data ketenagakerjaan Sulawesi Tengah menunjukkan per Agustus 2020, berdasarkan data Kemnaker ada 59.381 orang pengangguran terbuka di Sulawesi Tengah atau 3,77 persen dari total angkatan kerja Kota Palu, tertinggi jumlah penggangurannya.
Rendahnya kualitas pengetahuan tenaga kerja lokal untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di KEK Palu juga berkaitan dengan minimnya sarana pendidikan vokasi khusus industri di Kota Palu. Hingga tahun 2021, tercatat hanya SMK 8 Palu yang difokuskan pada keahlian itu.
Setidaknya ada empat jurusan yang dibuka untuk memenuhi kebutuhan KEK Palu, yakni Geologi Pertambangan, Teknik Alat Berat, Kimia Industri, serta Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan.
Meski begitu, sekolah itu diakui belum memiliki standar kompetensi untuk menghasilkan tenaga kerja sesuai yang dibutuhkan KEK Palu. Ironisnya, seperti disampaikan pihak pelayanan pendidikan di wilayah Sulteng, komunikasi bersama KEK Palu belum terjalin secara detail perihal kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan.
“Kami belum pernah komunikasi dengan KEK Palu terkait serapan kerja lulusan SMK di Sulteng. Kami juga tidak punya informasi lowongan kerja apa saja yang dibuka disana,” Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng, Irwan Lahace, mengatakan.