POSO – Ratusan personil BKO dari kesatuan TNI-Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Aman Tinombala 2019 di Poso, secara bertahap kembali diterjunkan ke wilayah Poso, Sulawesi Tenggah.
Kedatangan ratusan pasukan gabungan TNI-Polri tersebut untuk ikut memburu para DPO kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso yang kini kembali bertambah menjadi 14 orang dan dipimpin oleh Ali Kalora.
Berdasarkan pantauan MAL dilapangan, hingga Kamis (10/1), setidaknya sekitar 200 personel gabungan TNI-Polri sudah tiba di Poso dan langsung ditempatkan di pos masing-masing. Kedatangan seluruh personel itu tiba di Bandara Kasiguncu Poso dengan menggunakan dua pesawat milik TNI AU jenis A-2902 dan pesawat milik Polri P-4501.
Sehari sebelumnya, Rabu (09/1/2019) kedua pesawat yang sama juga telah membawa sedikitnya 50 personil elit TNI dari satuan intel gabungan Kostrad dan Kopasus juga telah tiba di Poso.
Kedatangan seluruh personil Gabungan TNI-Polri di Poso tersebut terkesan tertutup untuk media, terbukti saat pengambilan gambar kedatangan pasukan, para awak media diintimidasi oleh sejumlah oknum TNI agar tidak mengambil gambar. Bahkan gambar yangg sudah diambil diharuskan untuk dihapus denggan alasan tidak jelas.
Hingga berita ini dinaikkan belum ada keterangan resmi dari pihak TNI-Polri berapa banyak jumlah personil gabungan TNI-Polri yang akan dilibatkan untuk memburu dan menuntaskan kelompok MIT pimpinan Ali Kalora di Poso.
Saat dikonfirmasi kepetinggi TNI-Polri yang ada di Poso, mereka berkilah pihaknya tidak berwenang untuk memberikan keterangan dengan alasan kendali operasi Aman Tinombala 2019 sepenuhnya terpusat di Polda Sulteng.
Diketahui, meningkatnya pengiriman pasukan BKO dari unsur TNI-Polri diwilayah Poso merupakan buntut atas terjadinya aksi baku tembak di wilayah Kecamatan Sausu, Kabupaten Parimo pada (31/12/2018 ) lalu yang sempat melukai dua anggota Polri. (MANSUR)