DONGGALA – Kawasan Wisata Mangrove yang terletak di Kelurahan Kabonga, Kabupaten Donggala akan diresmikan usai Idul Fitri mendatang. Peresmian akan dilakukan setelah adanya penambahan dan perbaikan sarana untuk ekowisata dan eduwisata mangrove yang lebih baik di kawasan itu.
Ketua KTH (Kelompok Hutan Tani) Gonenggati, Yurianto, mengatakan, rencana peresmian akan dihadiri pihak Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI bersama Gubernur dan Ketua DPRD Sulteng.
Setelah diresmikan nanti, maka kawasan mangrove di Kabonga itu menjadi kawasan konservasi, sekaligus sarana edukasi, karena terbukti saat tsunami 2018 lalu, permukiman penduduk yang dibentengi mangrove, bebas dari terjangan ombak.
“Saat ini pihak Dinas Kehutanan Provinsi Sulteng bersama KTH masih menunggu konfirmasi jadwal pusat guna persiapan peresmiannya,” jelas Yurianto, Selasa (26/04).
Menurutnya, selama bulan puasa ini, memang belum banyak kegiatan KTH di kawasan mangrove yang dikelolanya, namun demikian tetap buka seperti biasanya sambil melakukan pemeliharaan kawasan. Pihaknya memperkirarakan akan banyak pengunjung pada masa liburan Idul Fitri.
Selain itu, kata Yurianto, beberapa agenda ke depan yang disiapkan adalah melakukan rehabilitasi dan penanaman mangrove seluas 20 hektare. Lokasinya berada di wilayah pesisir Kelurahan Kabonga Besar yang membentang dari Dusun Pangga batas Desa Loli hingga ke batas Kelurahan Kabonga Kecil.
“Memang di satu sisi masih ada tantangan yang dihadapi, di mana belum semua warga memahami betapa pentingnya keberadaan mangrove di pesisir pantai. Karena itu kelompok ini selain menangani dari wisatanya juga mengapanyekan konservasinya,” jelas Yurianto.
Pascabencana gempa bumi dan tsunami 2018 lalu, pemerintah memiliki perhatian serius pada konservasi mangrove. Sudah beberpa kali dilakukan gerakan penanaman mangrove, seperti tahun 2020 lalu sebanyak 6.600 pohon ditanam di wilayah Kelurahan Kabonga Besar.
Program penanaman mangrove itu sendiri merupakan rangkaian Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui padat karya, kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay