DONGGALA – Kawasan wisata Anjungan Gonenggati di perbatasan Kelurahan Tanjung Batu-Kabonga Kecil, bakal jadi lokasi Pelabuhan Donggala.
Namun di satu sisi, saat ini lokasi tersebut sedang menjadi kawasan wisata kuliner bagi warga Donggala. Akibatnya, terjadi silang pendapat di antara warga, apakah kawasan itu untuk wisata atau memang untuk pelabuhan.
Sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Donggala 2011-2031, di dalamnya menyebutkan pelabuhan penyeberangan Kabonga Besar (Kecamatan Banawa) – Lero (Kecamatan Sindue).
Tetapi di satu sisi, pada pasal 32 disebutkan pesisir Tanjung Batu sampai Kabonga Besar merupakan kawasan peruntukan pariwisata.
Masalahnya, sejak Tahun 2015 Donggala telah dicanangkan sebagai kota wisata dengan menjadikan Gonenggati sebagai pusat kuliner. Sejak itu pula, puluhan pelaku UMKM pindah ke anjungan sesuai keinginan Pemkab Donggala.
Belakangan, Bupati Donggala justru menghibahkan kawasan itu ke Kementerian Perhubungan RI melalui Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Palu untuk pembangunan pelabuhan.
Hal itu dipertegas Kepala Bidang Tata Ruang, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten, Pariyani.
Menurutnya, rencana pembangunan pelabuhan di Kabonga itu sejak awal memang sesuai dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), sehingga tidak ada masalah.
“Rencana pelabuhan di anjungan itu akan ditingkatkan menjadi pelabuhan pengumpul,” jelas Pariyani, Senin (12/04).
Pelabuhan pengumpul, jelasnya, memiliki tugas pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah dan sebagai tempat asal tujuan penumpang atau barang serta penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi.
Sementara itu, mantan Kepala Wilayah Kerja (Wilker) Pelabuhan Donggala, Almubin Marwata, mengatakan, kemungkinan anjungan tetap diprogramkan untuk pelabuhan, mengingat pelabuhan yang ada saat ini sudah tidak memungkinkan, melihat volume bongkar-muat barang yang sangat sempit untuk ukuran kapal 70 meter dengan muatan 1500 sampai 3000 ton.
“Karena pertimbangan itulah sehingga pemerintah pusat bersama pemerintah daerah melakukan sinergitas untuk survey. Lokasi anjungan Gonenggati dinilai tepat dan kebetulan masuk dalam wilayah kerja Pelabuhan Donggala,” ujarnya.
Menanggapi rencana tersebut, Tokoh Pemuda Donggala, Rofandi Ibrahim, mengatakan, kawasan itu masih dalam daerah lingkungan kerja Pelabuhan Donggala.
“Kalaupun juga nanti adan bangunan pelabuhan, pada akhirnya juga menjadi puing-puing bangkai. Maka itu akan menjadi cerita generasi kita masa datang, bahwa semua itu terjadi pada zaman kepemimpinan Kasman-Yasin,” kata Rofandi.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay