Kasus Stunting di Parimo Mengalami Penurunan 11,4 Persen

oleh -
Kabid Pelayanan Masyarakat Dinkes Parimo Karniati. (FOTO: mediaalkhairaat.id/Mawan )

PARIMO – Penanganan Stunting di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), dilakukan secara masih di 23 Kecamatan yang ada diwilayah itu.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, sejak tahun 2019 berada diangka 21,4 persen, mengalami penurunan 11,4 persen pada tahun 2020.

Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinkes Parimo, Karniati mengatakan, pada tahun 2021 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parimo menetapkan zona Lokus Stunting tahun 2021 di 35 desa yang tersebar disembilan kecamatan.

“Pemetaan zona, untuk melakukan intervensi guna menekan pertumbuhan Stunting dan gizi buruk,” ungkapnya, Jum’at (21/05).

Ia menjelaskan, penanganan Stunting yang dilaksanakan Dinkes Parimo tahun 2021, terus memaksimalkan program kerja pada tahun sebelumnya.

Penanganan Stunting itu melibatkan kurang lebih enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD), diantaranya Bappelidbangda, Dinas PMD untuk memberikan edukasi tentang Stunting terus dilakukan agar meningkatkan kesadaran masyarakat dengan melakukan pola hidup sehat, dan hadir dalam kegiatan imunisasi melalui peran kader posyandu.

“Pola hidup tidak sehat juga menjadi salah satu indikator terjadinya Stunting. Sehingga edukasi kami berikan, agar masyarakat paham akan hal itu,” jelasnya.

Ia berharap, memerangi Stuting bukan hanya menjadi kesadaran Pemerintah Daerah, sebagai penyedia fasilitas penunjang. Tetapi masyarakat sebagai sasaran juga harus sadar akan pentingnya pola hidup sehat.

“Kesadaran dari masyarakat juga kami butuhkan. Sebab meskipun sanitasi, dan fasilitas pendukung lainnya tersedia, tidak termanfaatkan jelas tidak akan mempengaruhi penurunan angka Stunting,” tutupnya.

BACA JUGA :  Kampanye Interaktif Koalisi BERAMAL di Pandere, Sigi Paparkan Sepuluh Program Unggulan

Reporter : Mawan
Editor : Yamin