PALU – Ratusan pekerja Program Padat Karya mengeluhkan keputusan Pemerintah Kota Palu yang tidak membayarkan honor mereka selama dua bulan.
“Bagaimana pemerintah kota ini, akhir bulan Maret 2020 kami hanya menerima honor bulan Januari. Ini tidak manusiawi, dua bulannya mana?,” tanya salah satu pekerja Pada Karya di Kecamatan Mantikulore, Ahad (12/04).
Perempuan yang enggan disebut namanya ini mengaku, keluhan itu ramai-ramai diungkapkan rekannya saat menerima honor Januari di Kantor Kelurahan Talise akhir Maret lalu.
“Masyarakat semua diminta untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Sementara kita ini kalau tidak bergerak tidak bisa makan. Dimana rasa kemanusiaan pemerintah pada masyarakat miskin,” tambahnya.
Menanggapi masalah tersebut, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, H. Nanang mengaku sangat terkejut dan menyayangkan keputusan Pemkot tersebut.
Menurut dia, jika masyarakat menyebut Pemkot Palu tidak manusiawi atas hal tersebut sangat wajar. Sebab, kondisi saat ini sangat menyulitkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Soal pembayaran honor peserta Padat Karya saya baru tahu saat ini, kenapa bisa ? padahal anggarannya sudah ada.” terang H. Nanang.
Anggota DPRD dua periode Dapil Palu Timur-Mantikulore itu, berjanji akan mempertanyakan langsung masalah tersebut kepada instansi yang bertanggungjawab dengan Program Padat Karya.
“Ini tidak bisa dibiarkan, Apalagi dalam kondisi seperti ini masyarakat sangat membutuhkan. Nanti saya tanyakan pada Kepala dinasnya.” tandasnya. (YAMIN)