PARIMO – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), AKBP. Yudy Arto Wiyono memantau pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SDN Inti Lebo dan SDN Dolago.
Kapolres yang didampingi Kabag Ops, AKP. Junus Achpah, dalam kegiatan tersebut turut membagikan susu kotak kepada pelajar yang divaksin.
Menurut Kapolres, vaksinasi usia 6-11 tahun merupakan program pemerintah, perlu mendapat dukungan oleh semua pihak, dengan tujuan untuk mempercepat terbentuknya herd immunity di Indonesia, khususnya Parimo.
“Kami harapkan agar proses pembelajaran tatap muka bisa kembali berlangsung normal seperti sedia kala. Maka, peran dan kesadaran orang tua untuk membawa anaknya untuk menerima vaksinasi,” ungkapnya saat dihubungi, Rabu (09/02).
Ia berharap, orang tua wali tidak mudah percaya dengan isu atau berita bohong yang banyak beredar tentang dampak buruk vaksin. Sebab, proses vaksinasi sudah pasti melalui uji klinis yang sangat ketat dan dipastikan aman baik bagi tubuh.
Kegiatan vaksinasi pelajar di tingkat SD, dilakukan secara serentak di 23 kecamatan, sehingga seluruh jajaran Polsek memantau pelaksanaannya.
Dikesempatan yang sama, Sekretaris Dikbud Parimo, Sunarti mengatakan, berdasarkan laporan seluruh pengawas di masing-masing Kecamatan, vaksinasi untuk pelajar sudah mencapai 10 ribu siswa yang berusia 6-11 tahun.
“Secara presentasi sudah mencapai 22,79 persen, dan saat ini vaksinasi di sekolah masih terus berlangsung,” jelasnya.
Ia mengaku, berdasarkan hasil evaluasi beberapa waktu lalu, pelaksanaan vaksinasi terdapat sejumlah kendala, diantaranya minimnya sosialisasi di tingkat masyarakat. Akibatnya, banyak orang tua tidak mengizinkan anaknya untuk divaksin.
Kata dia, sesuai hasil evaluasi tersebut maka, perlu dilakukan sosialisasi atau edukasi oleh Dinas Kesehatan setempat kepada orang tua terkait vaksin, agar informasi tidak simpang siur nantinya.
“Setelah mengikuti sosialisasi, kita akan menyerahkan sepenuhnya kepada orang tua apakah mengizinkan anaknya divaksin atau tidak,” tutupnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin