PALU – Kapolres Palu, AKBP Mujianto angkat bicara terkait viralnya salah satu postingan yang mengunggah tentang percobaan penculikan terhadap salah satu bocah SD Negeri Poboya, Rabu (12/12).

Menurut Kapolres, dalam menggunakan sosial media, agar tidak memberitakan sesuatu yang meresahkan orang banyak.

“Sampaikan kalau ada gangguan terkait Kamtibmas ke kantor polisi terdekat. Jangan langsung menulis di medsos. Jadi bijaklah dalam bermedsos,” tekan Mujianto.

Sebelumnya, jajaran Polres Palu telah melakukan penyelidikan atas postingan Kepala SD Negeri Poboya, yang isinya menjelaskan tentang percobaan penculikan terhadap siswanya.

Kepada anggota polisi, Kepsek itu mengaku mendengar penjelasan dari siswinya yang berinisial V, bahwa pada hari Rabu pagi, dia didatangi seorang pria dewasa yang menawarkan laptop atau handphone dengan syarat harus membawa teman-temannya lebih banyak lagi, esok harinya.

Kepsek pun langsung langsung memposting informasi itu ke salah satu grup media social, melalui akun facebook miliknya.

Usai memastikan informasi tersebut ke kepala sekolah, polisi bersama Kepsek dan juga wali kelas menuju ke rumah siswi V untuk memastikan cerita tersebut.

“Dan ketika bertemu dengan siswi tersebut, ia mengatakan bahwa dia ketemu dengan pria dewasa menggunakan mobil hitam, kemudian menghampirinya sambil menawarkan laptop dan handphone, lalu pria tersebut pergi,” terang Kapolres.

Berdasarkan hasil penyelidikan, kata dia, belum dapat dipastikan adanya kejadian itu, karena keterangan korban berubah-ubah.

“Sedangkan dua orang saksi lainnya, yakni siswi R dan P, mengaku tidak melihat kejadian itu, sebab keduanya tengah berada di dalam kelas,” katanya.

Kapolres pun mengimbau masyarakat Kota Palu, khususnya orang tua murid agar tidak cemas, namun harus tetap waspada. (FALDI)