PALU – Sebagai pejabat baru, Kapolda Sulteng, Brigjen Pol. Ermi Widiyatno, Rabu (16/05), memulai silaturahminya ke kediaman Ketua Utama Alkhairaat, Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, sekaligus menyambangi rumah Ketua Umum PB Alkhairaat Habib Ali bin Muhammad Aljufri.
Di hadapan kedua cucu pendiri Alkhairaat itu, Kapolda memohon do’a restu serta dukungan Alkhairaat dalam memimpin Polda Sulteng kedepan.
Kapolda Sulteng mengatakan siap untuk dikoreksi apabila ada hal-hal yang kurang berkenan di hati masyarakat, terkait pelayanan yang dilakukan jajarannya.
Silaturahmi Kamtibmas itu sendiri dilakukan dengan memperhatikan perkembangan situasi dalam satu pekan terakhir, terkait beberapa penyerangan oleh terduga terorisme yang nekad melakukan aksi bom bunuh diri, baik di lokasi ibadah maupun di markas kepolisian, sebagaimana yang terjadi di Mako Brimob, Kota Surabaya, Sidoarjo dan Riau.
“Terlebih memasuki bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah ini, marilah kita gunakan bulan yang penuh berkah ini untuk memperbanyak ibadah dan meramaikan tempat-tempat ibadah dengan shalat tarawih, tadarus dan ibadah lainnya,” ujar Kapolda.
Menanggapi itu, Ketua Umum PB Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Aljufri menyatakan akan mendukung langkah-langkah kepolisian, selama itu demi kepentingan masyarakat.
“Salah satu tujuan agama adalah menjaga jiwa bagi siapapun. Jadi dengan yang ada saat ini, kita harus hati-hati,” singkatnya.
Terpisah, Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola meminta kepada masyarakat untuk menghormati orang yang sedang berpuasa. Perilaku menghormati orang yang berpuasa ini sebagai bentuk toleransi dalam beragama. Penghormatan orang berpuasa kata dia, sejatinya datang dari umat Islam itu sendiri.
Dia menilai beberapa di antara orang Islam yang tak berpuasa, justru sedikit agak demonstran makan di hadapan orang yang berpuasa. Dia juga minta warga non muslim menghormati orang yang sedang berpuasa.
“Ramadhan ini menumbuhkan saling menghargai antar sesama,” katanya di hadapan ribuan jamaah tarwih Masjid Agung Darussalam, tadi malam.
Gubernur juga mengimbau masyarakat Sulawesi Tengah untuk tidak terprovokasi dengan adanya kasus terorisme yang melanda negeri ini.
“Cukup Poso sudah menjadi bukti, luluh lantak akibat ulah kelompok yang merasa paling benar, sementara kita dianggap thogut dan kafir,” tegasnya. (FALDI/RIFAY)