Kapolda Sulteng Engan Beberkan Secara Utuh Kronologis Tertembak Anggota MIT

oleh -
Kapolda Sulteng, saat melakukan konferensi pers tertembaknya anggota DPO MIT Poso, di pegunungan Dolago Padang. (FOTO: mediaalkhairaat.id/Mawan)

PARIMO – Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen. Pol. Rudy Sufahriadi, enggan beberkan secara utuh kronologis tertembaknya anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di kawasan kaki gunung, Dusun Uempada, Desa Dolago Padang, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Pada pukul 10.30 Wita telah terjadi kontak senjata antara Tim Sogili dengan kelompok MIT yang mengakibatkan satu DPO ahmad Gazali alias Ahamd Panjang tertembak,” ungkapnya saat konferensi pers di Mako Polres Parimo, Selasa (04/01).

Ia memaparkan, Ahmad Panjang tertembak di salah satu kebun milik warga, seharusnya DPO ini berdua karena tidak pernah sendiri, sehingga tertembak satu orang saja disertai dengan barang bukti sebanyak 39 buah.

BACA JUGA :  Dukung Operasi Madago Raya 2024 Tahap IV, YPDSK Poso Nyatakan Tolak Radikalisme

Ia mengatakan, sejak Ali Kalora pimpinan sebelumnya tertembak, dirinya telah menghimbau agar sisa anggota MIT untuk menyerahkan diri.

“Kami akan terus melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap sisa DPO yang berjumlah tiga orang, kalau Mereke menyerahkan diri kita terima, tetap kalau tidak kami tetap akan mengejar,” jelas penanggungjawab operasi Madago Raya itu.

Ia menambahkan, sejumlah Babuk yang diamankan diantaranya dari pelaku, botol bubuk mesiu, obat-obatan, korek, jam tangan, ransel, selimut, lampu natal dan sejumlah uang sebanyak Rp. 202 ribu.

BACA JUGA :  KPU Touna Latih Fasilitator Bimtek KPPS

Reporter : Mawan
Editor : Yamin