Kapolda Imbau Anggota MIT Poso Segera Menyerahkan Diri

oleh -
Baliho kelompok MIT yang terpasang di Jalur Trans Sulawesi Desa Toini Poso Pesisir. (FOTO: MANSUR)

POSO – Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Irjen Polisi Abdul Rakhman Baso mengimbau seluruh anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang diperkirakan berjumlah 11 orang, agar segera menyerahkan diri.

Imbauan tersebut disampaikan Kapolda saat jumpa pers di Pusat Komando Taktis (Pos Kotis) Operasi Tinombala 2020, Senin (28/12)

Kapolda mengatakan, selama pelaksanaan Operasi Tinombala, TNI-Polri sudah melaksanakan tugas dengan maksimal, tinggal menunggu waktu saja untuk menuntaskan jaringan tersebut.

Menurutnya, sebelum dilakukan tindakan tegas oleh aparat TNI-Polri, maka diharapkan seluruh DPO yang tersisa agar segera menyerahkan diri secara baik-baik untuk dilakukan proses hukum.

“Harapan saya kepada saudara-saudara saya yang masuk dalam DPO kelompok Ali Kalora Cs yang tersisa 11 orang lagi, melalui penegakan akan dilakukan dalam aspek soft agar segera menyerahkan diri, apakah kepada tokoh masyarakat atau aparat TNI-Polri,” katanya.

BACA JUGA :  Gawat! 9 Kali Adendum Proyek Rehab Rekon Untad Senilai Rp 279 Miliar Diduga Alami Masalah Serius

Kapolda yang didampingi sejumlah pejabat utama Polda Sulteng itu menegaskan, jika imbauan tidak direspon, maka negara tidak boleh kalah. Polri akan melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap DPO.

Lebih lanjut ia mengatakan, segala macam pendekatan telah dilakukan terhadap para DPO, termasuk kepada pihak keluarga dengan harapan tidak ada lagi korban jiwa dan Operasi Tinombala segera diakhiri.

“Jadi intinya saya akan melakukan tindakan tegas jika kami ketemu di lapangan atau daerah operasi. Tapi saya masih tetap berharap mereka menyerahkan diri secara baik-baik,” tambahnya.

BACA JUGA :  Pengamanan Tahapan Pilkada di Touna Berlangsung "Menegangkan"

Ia berharap, penuntasan kelompok MIT secepatnya berakhir agar rasa aman masyarakat serta roda perekonomian yang ada di Sulteng khususnya di Kabupaten Poso cepat meningkat dan tidak ada lagi isu paham radikal yang membuat kendor para investor berkunjung ke Poso.

Reporter : Mansur
Editor : Rifay