PALU – Hasil capaian program tahun 2019 berdasarkan data statistik rutin menunjukan hasil. Peserta Keluarga Berencana (KB) baru, di Sulawesi tengah (Sulteng) berjumlah 59.463 atau 77,64 persen dan Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) berjumlah 76.594.
“Peserta KB Aktif berjumlah 415.747 atau 78,53 persen dari PUS 529.394,” ujar Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulteng, Drs. Maria Ernawati, diacara pembukaan Rapat Kerja daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan KB (Banggakencana) Tingkat Sulteng Tahun 2020, di salah satu hotel di Kota Palu, Kamis (28/02).
Dari data statistik rutin tersebut. Maria menyampaikan, pencapaian peserta KB baru tertinggi, Kabupaten Toli-toli dengan capaian 13.807 aseptor, Kota Palu dengan capaian 9.677 aseptor, Kabupaten Donggala dengan capaian 7.154 aseptor.
Maria melanjutkan, untuk pencapaian Program Metode Kontra Sepsi Jangka Panjang. Kota Palu dengan capaian 2.375 aseptor. Kabupaten Donggala dengan capaian 1.656 aseptor, Kabupaten Banggai dengan capaian 1.577 aseptor.
“Capaian Unmet Need atau Kebutuhan ber Keluarga Berencana (KB) yang tidak terpenuhi atau terendah (unmet need) Tahun 2019 adalah Kabupaten Poso dengan capaian hanya 2,6 persen,” ucapnya.
Menurutnya, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017, persentase pemakaian kontrasepsi masih tinggi sebesar 59,3. Angka tersbeut lebih tinggi diatas rata-rata nasional 57,2, dan persentase kebutuhan ber KB tidak terpenuhi 13,1 lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 10,6, serta angka kelahiran pada usia remaja (ASFR) 15 sampai 19 tahun masih tinggi 36/1000 Wanita Usia Subur (WUS).
Maria menyampaikan, dengan hasil tersebut, berbagai hal telah dilakukan dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian program ditingkat kabupaten, provinsi maupun tingkat nasional, tiga diantaranya, memperluas dan meningkatkan akses pelayanan Kb melalui KB mobile di wilayah unmet need dengan kotrasepsi MKJP, dan memberikan berbagai pelatihan dan dukungan sarana kesehatan, serta pembinaan dan penguatan kelompok kegiatan BKB, BKR, BKL, dan UPPKS secara holistikl integratif, dalam menjaga kelangsungan kepsertaan KB serta pemberian pelatihan dan dukungan sarana penunjang. (YAMIN)