PALU – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah (Sulteng) menyelenggarakan kegiatan “Pesona Sulawesi Tengah 2024”, di Salah satu hotel di Kota Palu, Kamis (7/03).  

Kegiatan tersebut mengusung tema “Perlindungan dan Pemanfaatan Pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Untuk Pesona Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit”.

Mengawali laporan kegiatan, Herlina berharap kegiatan tersebut dapat menjadi wadah edukasi dan eksplorasi potensi ekonomi KIK, mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) tahun 2024.

“Diharapkan dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, KIK di Sulawesi Tengah dapat terlindungi dan dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah, serta mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) tahun 2024,” ungkap Herlina.

Direktur Hak Cipta dan Desain Industri, Anggoro Dasananto dalam sambutannya menambahkan, Pemerintah terus berupaya memberikan fasilitasi dan edukasi kepada masyarakat terkait KIK.pihaknya berharap kegiatan tersebut  dapat meningkatkan kesadaran Masyarakat khususnya Sulawesi Tengah akan pentingnya KIK dan mendorong mereka untuk mendaftarkan KIK mereka.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar, menyatakan bahwa KIK memiliki potensi besar dalam mendorong ekonomi dan daya tarik wisata di Sulawesi Tengah.

“Oleh karena itu, kami menyelenggarakan kegiatan “Pesona Sulawesi Tengah 2024″ tersebut  untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya KIK dan mendorong mereka untuk mendaftarkan KIK mereka,” ujar Kakanwil Hermansyah Siregar.

Selain itu, Kepala Sub Bidang Kekayaan Intelektual, Aida melalui kegiatan tersebut terus berupaya agar Megalit di wilayahnya didaftarkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK). Hal tersebut dilakukan untuk melindungi warisan budaya, sekaligus meningkatkan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata.

“Megalit ini merupakan aset berharga  harus kita jaga dan lestarikan. Oleh karena itu, kami mendorong agar Megalit didaftarkan sebagai KIK agar terhindar dari klaim pihak lain,” ujar Aida.

Diharapkan, dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, KIK di Sulawesi Tengah dapat terlindungi dan dimanfaatkan secara optimal, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.

Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Penyerahan Sertifikat Pencatatan KIK kepada perwakilan dari daerah masing – masing.

Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Hak Cipta dan Desain Industri, Anggoro Dasananto, Plh. Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Ricky Dwi Biantoro, Plh. Kadiv Yankumham, Herlina, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi. Sulteng, Andi Kamal, Perwakilan Dinas Parekraf Provinsi  Sulteng, Max William Baginda.

Turut hadir pemateri kegiatan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual yaitu Aldiansyah Pradana Putra dan Laina Sumarlina Sitohang.

Reporter : Ikram
Editor : Yamin