PALU – Kepolisian Resort Kota (Polresta) Palu mengerahkan 300 personel untuk mengamankan kantor PT Adijaya Karya Makmur (AKM), Ahad (18/09).

Kantor AKM dirusak oleh massa yang melakukan unjuk rasa di lokasi tambang Kelurahan Poboya, Ahad (18/08).

Selain melakukan pengrusakan kantor, massa juga ikut membakar dua alat berat excavator serta satu mobil operasional bak terbuka.

“Sekitar 500 masa menyerang kantor dari PT AKM dan saat ini mereka melakukan blokade jalan makanya kami menambah pasukan lagi dari Brimob 100 personel dan Ditsamapta Polda Sulteng juga 100,” kata Kapolres Palu, Kombes Pol Barliansyah.

Dia menjelaskan dampak dari pengerusakan itu menyebabkan satu karyawan dari PT AKM mengalami luka serius karena terkena benda tajam pada bagian kepala. Korban telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Saat ini kami sudah langsung melakukan penyelidikan melihat video maupun foto siapa saja warga yang terlibat pengerusakan maupun pembakaran itu dan nantinya akan kami proses ke pidana untuk bertanggungjawab,” jelasnya.

Ia mengatakan, situasi terkini di lokasi kejadian sudah dalam kendali aparat keamanan.

“Akan tetapi masyarakat belum membubarkan diri justru melakukan blokade jalan,” tambahnya.

Kapolresta meminta agar masyarakat memahami bahwa tidak ada ruang untuk aktivitas pertambangan ilegal (PETI) di Kelurahan Poboya, Kota Palu.

AKM merupakan kontraktor dari PT Citra Palu Minerals (CPM) selaku pemegang kontrak karya perusahaan tambang di Kelurahan Poboya.

Reporter : Faldi/Editor : Rifay