PALU – Satu hari menjelang voting day Pemilu, yakni Selasa 16 April 2019, kampus Universitas Alkhairaat (Unisa) yang biasanya ramai dengan hiruk pikuk aktivitas mahasiswa, berubah menjadi lengang.
Pantauan media ini di Kampus II Unisa Jalan Karanjalembah, dari pagi hingga sore ini, tidak terlihat aktivits belajar mengajar seperti biasa. Hanya ada satu orang dosen perempuan sedang mengajar dengan jumlah mahasiswa yang hanya bisa dihitung dengan jari.
Nasim Taha, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, menduga, mahasiswa tidak masuk kuliah karena sebagian besar pulang kampung untuk menyalurkan hak pilihnya pada Rabu 17 April besok.
“Kita juga tidak bisa menahan mereka, karena hak mereka dijamin oleh undang-undang, apalagi masifnya kampanye golput bukan pilihan,” ujarnya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Ridwan Laki juga mengaku bahwa beberapa mahasiswa sudah meminta izin untuk pulang memilih di kampungnya.
“Jadi mereka sudah izin pulang memilih, ada juga mahasiwa yang menjadi petugas KPPS, saksi parpol dan pengawas TPS. Tentu mereka butuh persiapan untuk menyukseskan hajatan nasional ini,” jelasnya.
Informasi yang diperoleh media ini dari salah satu mahasiswa asal Kabupaten Tojo Una-Una yang meminta namanya dirahasiakan, dirinya dan sejumlah mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain di Kota Palu, mau pulang kampung karena dibiayai caleg dan partai politik tertentu. (IWANLAKI)