PALU – Dalam riuhnya kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 1, Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri, di Lapangan Abadi Talise, Ahad (17/11) malam, sebuah momen yang menyentuh hati terjadi.
Saat ribuan warga hadir untuk mendengar orasi politik pasangan calon ini. Ahmad Ali berkesempatan bertemu dengan Roni Launi, seorang pria berusia 39 tahun penyandang disabilitas yang hadir dengan bantuan tongkat.
Roni, yang sebelumnya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mengalami kecelakaan parah yang mengakibatkan kaki kanannya harus diamputasi. Meski begitu, semangatnya untuk terus hidup tidak pernah pudar.
Ia datang ke acara tersebut untuk mendengarkan langsung visi dan misi Ahmad Ali, calon gubernur yang mengusung tagline “Harapan Baru” dengan visi inklusif untuk Sulteng.
Usai menyampaikan orasi politiknya, Ahmad Ali berjalan di antara kerumunan warga dan secara kebetulan berpapasan dengan Roni. Tanpa ragu, ia langsung menyapa, merangkul, dan mendengarkan kisah hidup Roni yang penuh perjuangan. Momen tersebut langsung menarik perhatian banyak orang yang hadir.
“Melihat kondisi Roni, hati saya tergerak. Kita semua punya tanggung jawab untuk membantu sesama, apalagi mereka yang membutuhkan perhatian lebih,” ujar Ahmad Ali peduli terhadap kondisi Roni.
Sebagai pendiri Yayasan Insan Cita Indonesia (ICI), yang sudah lama aktif di bidang sosial dan kemanusiaan, Ahmad Ali tidak hanya berhenti pada kata-kata. Ia segera menginstruksikan tim ICI untuk memberikan bantuan berupa kaki palsu berkualitas terbaik bagi Roni. Bantuan tersebut diharapkan dapat mempermudah aktivitas Roni dalam menjalani kehidupannya ke depan.
Roni, yang sangat terharu dengan perhatian yang diberikan, tidak bisa menahan emosinya saat mendengar kabar bahwa ia akan segera menerima kaki palsu dari Ahmad Ali.
“Kaki saya begini karena kecelakaan motor, tulangnya retak, dan akhirnya harus diamputasi. Saya tidak pernah menyangka akan mendapatkan bantuan seperti ini. Tadi sudah diminta nomor saya, katanya kaki palsu akan segera dikirim oleh Pak Ali,” ujar Roni dengan penuh rasa syukur.
Ini bukan kali pertama Ahmad Ali melalui Yayasan ICI memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas. Sebelumnya, ia juga pernah memberikan bantuan kaki palsu kepada korban bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi pada 2018 silam di Kota Palu.
Bantuan tersebut menjadi bukti nyata komitmen Ahmad Ali dalam mendukung kelompok rentan dan mereka yang membutuhkan.
“Saya ingin Sulawesi Tengah menjadi tempat di mana semua orang, tanpa terkecuali, bisa merasakan kesempatan yang sama untuk maju. Pemberian bantuan seperti ini adalah bentuk nyata dari visi saya untuk pemerintahan yang inklusif dan peduli,” tambah Ahmad Ali dengan semangat.
Dengan program-program sosial yang konsisten, Ahmad Ali terus menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang visi politik, tetapi juga tentang keberpihakan nyata terhadap rakyat.
Ia berharap melalui tindakan nyata seperti ini, lebih banyak orang akan terinspirasi untuk peduli dan saling membantu sesama.
“Kita semua bisa bangkit dan maju bersama, tidak ada yang boleh tertinggal. Ini adalah Sulawesi Tengah yang kita cita-citakan,” tutup Ahmad Ali. *
Editor : Yamin