Kakanwil: Petugas Haji Perlu Sabar dan Komitmen

oleh -
Kakanwil Kemenag Sulteng, H. Rusman Langke di kegiatan sinkronisasi tugas TPHI, TPIHI, TKHI, TPHD dan TKHD Tahun 2018, di salah satu hotel di Kota Palu, Sabtu (30/06).(FOTO: HUMAS KEMENAG SULTENG)

PALU – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Rusman Langke menyatakan, menjadi petugas haji memang kelihatan sederhana dan mudah, tetapi perlu latihan dan kesabaran serta komitmen.

“Saya mengimbau kepada seluruh petugas haji yang beberapa di antaranya adalah pejabat, agar memiliki leadership yang baik. Saya percaya bapak ibu terpilih dan terbaik membawa jama’ah Provinsi Sulawesi Tengah yang sekitar 2000-an orang,” pesan Kakanwil saat membuka kegiatan sinkronisasi tugas TPHI, TPIHI, TKHI, TPHD dan TKHD Tahun 2018, di salah satu hotel di Kota Palu, Sabtu (30/06).

Menurut Rusman, para pejabat yang biasanya melakukan fungsi manajemen di instansi, kadangkala berbeda dengan pelaksanaan pada musim haji. Karena menurutnya, yang dipimpin adalah jemaah haji dengan berbagai macam tingkat pendidikan dan pengalamannya.

“Hal-hal teknis perlu disampaikan, walaupun terlihat sederhana, tapi penting. Jangan sampai dapat mengganggu pelaksanaan ibadah haji,” tambahnya.

Pada musim haji tahun ini, lanjut dia, pelayanan Kementerian Agama (Kemenag) semakin meningkat. Untuk konsumsi di Arab Saudi, jemaah mendapatkan 75 kali catering, masing-masing 40 kali makan di Makkah, sekali di bandara, 18 kali di Madinah, dan 16 kali saat fase puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina atau Armina.

Menurut Kakanwil, jemaah tidak perlu lagi membawa banyak bekal makanan seperti beras dan makanan lainnya, karena pelayanan makanan selama di Arab Saudi lebih meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 60 kali.

Rusman juga mengingatkan perihal barang bawaan jemaah yang dibatasi, agar diperhatikan oleh petugas, yakni berat koper maksimal 32 kg dan seluruh bawaan harus masuk koper, sehingga tidak akan kesulitan saat pemeriksaan x-tray di Bandara. Adapun untuk kebutuhan oleh-oleh air zam-zam pun dibatasi hanya diberikan 5 liter per orang.

Kakanwil juga memberikan motivasi dan inspirasi bagi petugas haji, yakni selalu melandasi aktivitas dengan niat dan kesabaran.

“Karena Allah SWT pasti akan menolong dan memudahkan hamba-hambanya yang membentu orang lain. Berikan kebahagiaan pada semua orang, khususnya jemaah dalam kloter saudara. Maka yakinilah anda akan dibahagiakan oleh Allah,” ujarnya.

Untuk itu, kata dia, seorang petugas haji hendaknya tidak menjadikan tugasnya sebagai beban, apalagi sebagai ujian. Namun jadikan sebagai amanah dan sarana untuk memperoleh keridhaan kemuliaan dan Allah SWT.

Di penghujung, Kakanwil imbauan kepada segenap unsur kloter agar saling membantu dalam pelaksanaan tugas melayani jemaah haji, saling menjaga kekompakan, kekeluargaan dan kebersamaan.

Kepada petugas TPIHI, TPHI TKHD, TPHD agar awas dan tanggap pada kondisi jemaah dalam setiap kloter. Petugas haji segera memberikan informasi terkini dalam perkembangan kondisi jamaah masing-masing kloter dalam media yang disediakan bentuk grup whatsapp. Kata dia, sebelum memberikan informasi agar memastikan informasi yang disampaikan.

Kegiatan ini diikuti 34 peserta, yakni 4 TPHI, 5 TPIHI, 12 TKHI dan 13 TKHD dan TPHD.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumentasi Haji H. Arifin, Kepala Seksi Sistem Informasi Haji Abdul Haris, Kepala Seksi pembinaan Haji dan Umrah H. Tasmin Husain dan Kepala Seksi Akomodasi, Transportasi dan Perlengkapan Haji, H. Azham P. Labino. (YAMIN)