Kakanwil Kemenag Luncurkan Aplikasi Sidol di Parigi

oleh -
Abdullah Latopada

 

PALU – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah, Abdullah Latopada meluncurkan sistem integrasi data online (Sidol) di aula Kemenag Parigi Moutong, Kamis (18/5).

Sidol merupakan sebuah aplikasi yang mengintegrasikan seluruh data pada Kemenag Parimo, yang nantinya diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan data di daerah tersebut.

“Terobosan ini terinspirasi dari harapan yang saya sampaikan pada saat rapat kerja pejabat Kanwil Kemenag Sulteng, Maret lalu,” katanya.

Dia memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan Kemenag Parimo itu, serta berharap sistem yang sudah ada dapat diimbangi dengan pola pikir yang juga lebih maju. Sehingga kata dia, Sidol bukan hanya sekadar slogan, tetapi bisa menjadi satu kewajiban sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

BACA JUGA :  Alami Krisis Air Bersih, Warga Towara Unjuk Rasa

“Ini harus berkelanjutan, jangan hanya slogan tetapi bagaima pelaksanaannya dilapangan,” tegas Kakanwil.

Peluncuran Sidol dihadiri seluruh Satuan Kerja Madrasah dan Kantor Urusan Agama (KUA) lingkup Kemenag Parigi Moutong.

Dalam aplikasinya, Sidol masih dalam bentuk versi admin yang belum dapat diakses melalui website. Saat ini sidol masih terus dalam tahap pengembangan, kedepannya akan dikembangkan lebih baik.

BACA JUGA :  Bila Perusahaan Tak Bayar Jamrek, Maka Hentikan Sementara atau Cabut Izin

Dalam rencana jangka pendek, aplikasi Sidol dapat mempermudah instansi internal maupun eksternal serta masyarakat dalam mengakses data kantor Kemenag Parimo.

Direncanakan Sidol dapat diakses melalui smartphone android, sehingga lebih memudahkan kerja bagi aparatur sipil negara (ASN) Kemenag Parimo, terutama dengan jarak tempuh yang cukup jauh dari Kecamatan Moutong ke ibu kota kabupaten di Parigi. (FAUZI)

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.