KOLONODALE – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah meresmikan sejumlah fasilitas pembinaan dan meninjau langsung berbagai program kemandirian dan pelayanan warga binaan pemasyarakatan (WBP), saat kunjungan kerja Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, ke Lapas Kelas III Kolonodale, Sabtu (7/6)),
Enam fasilitas baru diresmikan, yaitu lapangan Futsal Mandora, sebagai sarana olahraga dan rekreasi untuk meningkatkan kesehatan dan kebersamaan antara petugas dan WBP. Masjid yang telah direnovasi, kini lebih representatif dan nyaman sebagai pusat kegiatan ibadah dan pembinaan rohani. Klinik Kesehatan Meambo, yang memperkuat akses layanan kesehatan dasar bagi WBP dan petugas.
Peternakan Ayam Potong, bagian dari program kerja untuk membekali WBP dengan keterampilan beternak. Pos Wasrik Baru, guna memperkuat sistem pengawasan dan tata kelola yang transparan. Pabrik Air Mineral MOIKO, sarana pelatihan industri ringan yang mendukung kebutuhan air bersih dan pelatihan kerja WBP.
Selain peresmian, Kakanwil juga mengunjungi tujuh program pembinaan dan fasilitas pelayanan, antara lain: Barbershop Lapas Kolonodale, tempat pelatihan keterampilan cukur rambut. Layanan Rumah Singgah (LARAS), hunian sementara bagi keluarga WBP dari luar daerah. Dapur Lapas, untuk memantau kebersihan, proses, dan kualitas makanan. INKOPASINDO, koperasi internal Lapas yang mendukung usaha produktif. Blok Hunian WBP, sebagai bagian dari monitoring langsung terhadap kondisi hunian. Kolam Ikan Lele, program pembinaan berbasis perikanan. Terakhir, Kebun Sayuran Hidroponik, pertanian ramah lingkungan berbasis teknologi modern.
Kakanwil didampingi oleh Kalapas Kolonodale, Bambang Hari Widodo, Kalapas Batu Licin, Arifin Akhmad, dan Kalapas Luwuk, Muhammad Bahrun, selama peninjauan seluruh fasilitas dan program.
Menurut Bagus, semua fasilitas dan program tersebut dirancang untuk menjadikan Lapas sebagai ruang pembinaan, bukan sekadar tempat menjalani hukuman. “Kita ingin setiap WBP keluar dari sini dengan nilai baru. Kemandirian, keterampilan, dan harapan,” tegasnya.
Diharapkan, seluruh infrastruktur dan program diresmikan dan dikunjungi dapat berjalan konsisten dan memberi manfaat nyata, baik dalam proses pembinaan maupun pelayanan terhadap warga binaan dan keluarganya. Ini juga merupakan bagian dari transformasi Lapas lebih maju, manusiawi, dan berdaya guna.
Kegiatan tersebut mencerminkan bahwa lapas bukan sekadar institusi pemasyarakatan, tetapi juga wadah pembinaan karakter dan potensi.
Reporter: **/IKRAM