PARIMO- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, melakukan evaluasi kesiapan sekolah dalam menghadapi pembelajaran tatap muka ditengah pandemi COVID-19.
Untuk melihat keterpenuhan sarana prasarana pendukung, berupa termogun, tempat cuci tangan, handsanitizer, masker serta kebutuhan lainnya.
Kepala Disdikbud, Adrudin Nur, menuturkan, kunjungan kali ini untuk memastikan kesiapan sekolah dalam hal proses pembelajaran, yang berdasarkan pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Sebelumnya kami sudah meninjau beberapa sekolah diwilayah Utara, dan kali ini kita diwilayah selatan,” jelasnya kepada MAL online, Rabu (07/10).
Ia menjelaskan, dalam pemenuhan sapras berdasarkan protokol kesehatan, pihak sekolah diberikan kebebasan untuk melakukan pembelanjaan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diatur dalam juknis tengah Covid-19.
Ia mengatakan, dalam juknis bos itu telah diatur beberapa persen untuk kebutuhan sekolah lainnya, berupa pembelajaran daring, luring dan kegiatan lainnya berdasarkan ketentuan.
“Dana Bos wajib dibelanjakan untuk kebutuhan Covid-19,” jelasnya.
Dirinya mengingatkan, dalam evaluasi yang dilakukan beberapa sekolah dalam menghadapi pembelajaran ini, tidak memenuhi beberapa item yang sudah ditetapkan, seperti contoh media publikasi berupa baliho.
“Kami temukan ada yang tidak memasang informasi kawasan wajib masker, kekurangan tempat cuci tangan, bahkan ada yang tidak membelanjakan dana tersebut,” tegasnya.
Hal ini kata dia, menjadi perhatian serius pihaknya bagi sekolah-sekolah yang tidak membelanjakan, karena juknis jelas mengaturnya.
“Ada beberapa sekolah yang tidak memenuhi, bagi sekolah lainnya untuk menjadi perhatian agar tetap menjalankan ketentuan tersebut,” tutupnya.
Reporter: Mawan
Editor: Nanang