Kadis UMKM: Pedagang Harus Punya Inovasi

oleh -
Kadis UMKM kota Palu Setyo Susanto meresmikan pembukaan lapak UMKM yang berada di Kawasan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Ahad (7/7). (FOTO: MAL/Irma)

PALU – Kepala Dinas UMKM Kota Palu, Setyo Susanto, menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas bagi para pedagang UMKM yang berjualan di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri. Menurutnya, produk yang dijual di stand ole-ole di dalam bandara harus menarik dan memberikan kesan baik kepada pembeli.

“Kenapa saya harus tekankan setiap saat kita harus berinovasi? Agar supaya pembeli punya daya tarik lebih atas produk yang kita jual. Bukan cuma tampilan atau kemasan saja yang dilihat oleh para pembeli di bandara, tetapi jualannya harus memberikan kesan yang baik. Seperti kalau orang beli ole-ole di bandara, kemasannya dikasih bagus, sudah dalam tas yang aman untuk ditenteng,” ujar Setyo Susanto dalam acara peluncuran Lapak UMKM di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Ahad malam (7/7).

Tri Renggo Joko Wahono, Kasi Jasa dan Kerjasama yang mewakili Kepala Kantor BLU UPBU Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, menyatakan bahwa kehadiran stand toko ole-ole di bandara diharapkan dapat membantu kebutuhan pembeli serta menjadi ciri khas dari kota Palu, Sulawesi Tengah. Ia berharap kehadiran lapak ini bisa memudahkan para penumpang atau pelancong yang usai berkunjung ke Palu dalam mencari ole-ole khas.

Menurutnya, stand di bandara terbagi menjadi dua jenis: lapak basah (kafe) dan lapak ole-ole. Dengan selesainya pembangunan bandara, lapak-lapak tersebut kembali di masukkan dalam ruang bandara.

“Kehadiran para UMKM ini tujuannya sangat positif, membantu para penumpang yang belum sarapan dari rumah, bisa sarapan di bandara. Begitu pula yang belum beli ole-ole khas Palu, bisa didapatkan di bandara,” ujarnya.

Semua produk UMKM yang dijual di lapak ole-ole harus memiliki registrasi atau sudah terdaftar dalam label jalan, sehingga para pembeli merasa aman dan dengan kualitas terjamin. Setyo juga mendorong para pedagang untuk tidak hanya menjual bawang goreng tetapi juga produk olahan lainnya seperti dari buah nangka dan durian, karena Palu terkenal dengan dua buah tersebut.

Salah satu pemilik lapak UMKM di bandara, Lia dari Zam Zam ole-ole, berterima kasih kepada pihak bandara yang masih mempercayai pihaknya untuk diizinkan berjualan. Sebelum membuka stand ole-ole, Lia hanya mengoperasikan sebuah kafe di bandara. Seiring waktu dan inovasi, usahanya berkembang menjadi stand ole-ole Palu. Berbagai makanan ringan khas kota Palu dijual di lapaknya dengan harga relatif terjangkau dibandingkan dengan harga di luar bandara.

“Daripada repot-repot mencari ole-ole khas Palu kemana-mana, datang saja di stand Zam Zam. Di sana tersedia berbagai macam ole-ole, mulai dari bawang goreng, berbagai jenis sambal, olahan keripik, dan makanan lainnya,” ujarnya.

Reporter: Irma