PALU – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sulawesi Tengah bersedia berkolaborasi dengan pihak keamanan dan saling bertukar informasi terkait penanganan masalah ekonomi di Sulteng. Kolaborasi itu penting guna mendorong perekonomian Sulteng bisa tumbuh dengan baik.
Ketua KADIN Sulteng H.M.Nur Daeng Rahmatu melalui keterangan persnya, Ahad (22/4) mengatakan, pentingnya kolaborasi itu mengingat kondisi perekonomian saat ini mengalami fluktuasi akibat dampak pandemic covid-19.
‘’Jadi kami mau berkolaborasi khususnya dengan pihak keamanan dalam mengatasi masalah perekenomian di daerah ini akibat dampak covid-19. Kita butuh dukungan dan kerjasama semua pihak,’’ katanya.
Yang menjadi persoalan besar karena ada kebijakan dari sisi moneter dari pemerintah pusat memberikan kelonggaran terhadap pelaku ekonomi yang belum membayar tunggakan-tunggakan yang sampai saat ini belum berjalan.
Dia mengaku, telah meminta kepada Bank Sulteng agar perusahaan-perusahaan yang menurut kacamata perbankkan masih bisa bergerak, agar tolong disupport dalam bentuk berikan mereka keleluasaan dalam membayar tunggakan-tunggakannya,
Supaya mereka bisa tumbuh dan beroperasi kembali di masa pandemi Covid 19.
Untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di atas harus ada kerja terintegrasi antara dunia perbankkan OJK pelaku usaha dan termasuk di dalamnya pihak keamanan. Karena, jika ekonomi terpuruk maka keamanan akan ikut terganggu.
Agar perekonomian di Sulteng tetap tumbuh walaupun dalam situasi pandemi Covid 19, Kadin Sulteng tidak akan diam akan tetap meminta kepada pemerintah apa yang bisa dilaksanakan segera dilaksanakan. Satu contoh pelaksanaan pembangunan yang dibiayai oleh pemerintah, baik bersumber dari daerah atau APBD segera lelang, karena kalau itu dilelang maka aktivitas ekonomi pasti berjalan dan tumbuh.
Tapi sampai hari ini belum ada satupun yang jalan kendalanya adalah pertama persoalan regulasi, kalau regulasi belum berjalan bagus maka para PPK juga ragu untuk menjalankan lelangnya kegiatannya, jadi ada regulasi yang memberikan kepercayaan kepada pelaku ekonomi sehingga perekonomian bisa bergerak dan tumbuh.
Sekaitan dengan masalah covid, menurutnya banyaknya kebijakan pemerintah yang berpengaruh langsung terhadap pendapatan. Salah satunya adalah investasi pemerintah dalam bentuk APBN atau APBD, disamping itu adanya refokusing anggaran yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi akan mengalami pengurangan.
“Kadin telah meminta kepada seluruh pelaku ekonomi untuk tetap beraktivitas dan tidak berhenti untuk berproduksi. Karena hal itu terkait dengan dunia perbankan supaya dunia perbankan juga memberikan keleluasaan terhadap pelaku usaha, ” tandasnya. (YAMIN)