KADIN Donggala Gagas Pelatihan Pemasaran Produk melalui Marketplace

oleh -
Ketua Kadin Donggala saat berdiskusi bersama remaja di Donggala tentang marketplace. (FOTO: media.alkhairaat.id/Jamrin AB)

DONGGALA – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Donggala, menggagas pelatihan di kalangan remaja dan pelajar. Hal ini dilakukan setelah melakukan pelatihan manajemen dan digitalisasi pemasaran hasil produksi di kalangan petani.

Pelatihan tersebut berupa pemberian pemahaman digitalisasi pemasaran produk melalui marketplace.

“Jadi sistem pemasaran saat ini sangat terbuka. Tidak mesti seseorang memiliki sebuah bangunan toko secara fisik, tapi dapat melakukan pemasaran melalui digitalisasi,” jelas Ketua KADIN Kabupaten Donggala, Rahmad Arsyad dalam sebuah diskusi bertema “Menenun Mimpi Kejayaan Donggala, Pusat Industri Agro Maritim Wisata dan Kebudayaan Dunia, belum lama ini.

Rahmad yang juga Tenaga Ahli Gubernur Sulteng ini, mengatakan, kondisi Donggala hari ini terbalik dari masa lampau. Kalau zaman dahulu Donggala pernah mengalami kejayaan melalui perdagangan kopra, kini terjadi kemiskinan dan banyak pengangguran.

Padahal sesungguhnya, kata dia, Kabupaten Donggala memiliki sumber daya alam yang melimpah. Bukan saja kopra, tapi bisa dikembangkan agro wisata maritimnya.

“Apalagi ditetapkannya Donggala sebagai kawasan penyangga pangan nasional, itu menunjukkan harapan yang lebihbaik akan datang,” jelasnya.

Menurutnya, kalangan muda mesti memiliki kemampuan dalam menghadapi dunia global. Kata Rahmad, laut yang luas bukan pembatas, melainkan potensi yang menyatukan.

“Tinggal bagaimana masyarakat siap memanfaatkan peluang yang ada. Karena itu melalui KADIN, kami telah menjadi bagian dalam pemberdayaan masyarakat petani dengan melakukan pelatihan bagaimana memasarkan produk melalui digitalisasi dengan kerja sama Bukalapak dan Keranjang Belanja,” jelas Rahmad.

Di antara program peningkatan kapasitas kalangan petani di Donggala dilakukan pihak KADIN secara nyata yaitu peningkatan produksi dan pembukaan tambak udang vaname. Bukan saja produksi yang meningkat, tapi juga melibatkan banyak tenaga kerja pedesaan.

Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay