JAKARTA – Kabupaten Sigi siap menjadi Kabupaten bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kesiapan tersebut disepakati Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Moh. Akib Ponulele, disaksikan para unsur Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sigi, bersama Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI), diruang pertemuan lantai VI Ditjen PKH, di Jakarta, Selasa, (12/09).

Rombongan DPRD Sigi di pimpin Ketua, Moh Moh. Rizal Intjenae dan Wakil Ketua, Endang Hardianti bersama Abdul Rivai Arif, Abdul Rahman dan Maklon, Ilham dan Moh. Akib Ponulele (Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan). Sementara Ditjen PKH yang menerima rombongan terdiri dari drh. Ari Wicaksono (Direktorat Keswan), Netty Tobing (Direktorat Pakan), Marta (Direktorat Pengolahan Peternakan dan Pemasaran), Khaerudin (Direktorat Pembibitan dan Produksi Ternak) dan Widiah Cahyani (Direktorat Program).

“Saat ini kasus PMK sudah nol, sejak mulai menular tiga bulan lalu. Tapi Afrika Swine Fever (ASF) sudah membuat 3000 babi mati, dan kerugian peternak tidak terhitung, termasuk peternak yang menggunakan KUR. Bahkan ada satu peternak yang harus kehilangan ternaknya 500 ekor,” kata Akib Ponulele dan beberapa anggota dewan Sigi.

Perihal persoalan tersebut, Ditjen PKH melalui drh. Ari Wicaksono menjelaskan, jika African Swine Fever (ASF) sampai pertemuan terakhir ditingkat dunia mengakui vaksinnya belum ada yang betul-betul bisa menyembuhkan hewan yang tertular.

“ASF memang belum ada vaksin, karena virus ini menyerang antibodi sehingga lebih ganas dari virus Ebola dan Aids. Tapi kita bisa belajar dari peternak di Provinsi Jawa Tengah, dimana mereka memperkuat biosecurity, sejak dari farm, pakan sampai perdagangannya ditangani secara eksklusif. Vaksinnya memang belum ada yang bisa dilakukan adalah biosecurity,” jelas Ari.

Terkait PMK, drh. Ari mengingatkan, jangan berpuas diri jika saat ini angka PMK sudah nol. Sebab, walaupun sudah nol, tapi ini bisa terulang lagi seperti pengalaman di daerah lain, karena penyakit ini laten. “Untuk Sigi kita punya data dari target 60 ribu baru 103 yang di vaksin. Saya mengajak kita yang hadir saat ini, ayo optimalkan vaksinasi sampai 80 persen. Kalau ini berhasil di Sigi bisa jadi daerah bebas PMK, sehingga bisa bebas antar pulau dan sentra sapi untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) nantinya dan juga berdampak bagi produk turunannya” ajak drh. Ari.

Atas ajakan tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bersama pimpinan dan anggota DPRD Sigi sepakat mewujudkannya dalam waktu dekat.

Reporter :  Hady
Editor : Yamin