PALU – Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu resmi memasuki masa uji coba sebagai bandara internasional. Dalam enam bulan ke depan, jemaah umrah asal Sulawesi Tengah (Sulteng) akan dapat langsung berangkat dari Palu menuju Jeddah atau Madinah tanpa harus transit di daerah lain.

Ketua Tim Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulteng, H. Arifin, mengungkapkan bahwa momentum ini merupakan langkah penting bagi pengembangan layanan ibadah umrah dan haji di daerah.

“Enam bulan masa uji coba ini nanti, jemaah umrah dari Palu sudah bisa langsung berangkat ke Jeddah atau Madinah. Ini tentu menjadi peluang besar, bukan hanya untuk Sulteng, tetapi juga bagi daerah sekitar seperti Sulbar, Gorontalo, dan Manado,” kata Arifin saat kegiatan Jagong Masalah Umroh dan Haji (Jamarah), di Hotel Santika, Palu, Kamis (21/8).

Meski begitu, Arifin menyebut masih ada pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan, salah satunya pemenuhan jumlah minimal jemaah untuk status embarkasi haji. Saat ini, jumlah jemaah haji Sulteng baru mencapai 2.000 orang, sementara syarat minimal adalah 2.500 jemaah.

“Kalau dua provinsi saja bergabung, seperti Sulteng dan Sulbar, target itu bisa terpenuhi. Dengan begitu, Palu bisa resmi menjadi embarkasi haji,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, sebanyak 80 persen calon jemaah haji Sulteng tahun 2026 telah terdaftar. Sisanya, sekitar 20 persen, disimpan untuk mengantisipasi calon jemaah yang menunda keberangkatan atau muncul porsi baru.

Arifin menambahkan, pihaknya akan mengusulkan penambahan kuota haji untuk Sulteng agar dapat mempercepat waktu tunggu.

“Sekarang jumlahnya baru 1.593 jemaah. Kita berharap bisa mengusulkan tambahan kuota agar proses antrian tidak terlalu panjang,” pungkasnya.

Masa uji coba internasional ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi peningkatan layanan transportasi dan ibadah ke Tanah Suci, sekaligus membuka peluang kerjasama lintas daerah untuk memaksimalkan potensi embarkasi Palu.