Jumlah Kasus Meningkat, RS Madani akan Dijadikan Rumah Sakit Khusus Covid

oleh -
RSJ Madani Palu, di Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Timur. (FOTO: MAL/FALDI)

PALU – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Longki Djanggola berencana akan menjadi RS Madani sebagai rumah sakit khusus bagi pasien Covid-19. Rencana ini menyusul terjadinya peningkatan jumlah warga yang terkonfrmasi positif virus corona atau Covid-19.

Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, melalui pesan WhatsApp (WA), Rabu (30/09), mengatakan, selain menjadi rumah sakit khusus Covid-19, RS Madani juga tetap sebagai fungsinya untuk merawat pasien gangguan jiwa.

“Untuk sementara, sebagai antisipasi bila gedung LPMP penuh, maka ada cadangan rumah sakit darurat di Kantor Diklat Jalan S Parman. Jika terjadi lonjakan yang tak terduga, maka Rumah Sakit Madani nanti dijadikan rumah sakit khusus,” ujar Longki.

Di bagian lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulteng, dr. Jumriani, mengatakan, gedung BPSM/Diklat sangat layak dijadikan rumah sakit darurat.

BACA JUGA :  KPU Sulteng Ungkap Tanggapan Masyarakat Terkait Pelantikan Pejabat oleh Petahana

“Silahkan lihat sendiri kalau ada yang tanya fasilitas di tempat karantina itu. Kalau ada yang menanyakan ruangan karantina itu nyaman, itu subjektif tergantung yang melihat. Kalau saya sudah nyaman, tapi belum tentu yang lain sependapat begitu,” ujar Jumriani.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulteng, Novalina. Ia mengatakan, gedung Diklat BPSDM memiliki 100 kamar dengan jumlah tempat tidur sebanyak 200 buah.

“Gedung Diklat kami fasilitasnya lengkap, ada AC setiap ruangan, ada tempat tidur. Kamar mandi juga tersedia semua dan dalam keadaan bersih. Tapi untuk seprei bukan kami yang menyediakan tapi dari Dinas Kesehatan,” ujar Novalina.

Pihaknya yakin, pasien yang dikarantina di Gedung Diklat bisa merasa nyaman dan cepat sembuh.

BACA JUGA :  Kampanye di Lasoani, Koalisi Beramal Sampaikan 10 Program AA-AKA sudah Diuji

Sebelumnya,salah seorang pegawai BPSDM yang tidak mau menyebutkan namanya, mengaku agak khawatir dengan dijadikannya Gedung Diklat sebagai rumah sakit darurat Covid.

“Sebenarnya saya khawaatir juga, tapi karena agak jauh tempatnya di belakang, mungkin bisa aman karena gedung itu dijaga ketat dan tidak ada yang boleh keluar masuk,” katanya.

Data sementara yang dirilis Pusdatina Covid-19 Pemprov Sulteng, Rabu (30/09), ada penambahan delapan orang pasien positif, masing-masing dari Kota Palu sebanyak 6 orang, Kabupaten Morowali 1 orang dan Tolitoli 1 orang.

BACA JUGA :  Ada Program "Salah Kamar" Pansus Minta Penetapan APBD-P 2024 Ditunda

Dengan penambahan itu, maka jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Sulteng sebanyak 410. Yang dinyatakan sembuh sebanyak 267 orang dan meninggal dunia sebanyak 16 orang.

Dari total kasus kumulatif itu, sebanyak 127 orang yang sedang menjalani perawatan. Sementara satu pasien lainnya dirawat di daerah lain.

Reporter : Irma
Editor : Rifay