PALU- Presiden RI Joko Widodo memerintahkan para kepala daerah untuk sering blusukan guna mengecek data dan fakta di masyarakat. Dia tak ingin kepala daerah keliru membuat kebijakan.
Jokowi mewanti-wanti kepala daerah tentang bawahan yang hanya melaporkan hal baik.
“Tolong bupati, wali kota, gubernur, sering-sering masuk pasar. Jangan sampai, sudah enggak musim lagi sekarang ini yang namanya bawahan ABS (asal bapak senang) Tolong Bupati, Gubernur Sering Masuk Pasar,” ujar Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional/Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023, di Sentul Bogor, Selasa (17/1).
Jokowi mengaku tidak suka jika ada bawahan yang hanya melapor keadaan baik saja. Dia lebih suka mengecek langsung keadaan di masyarakat.
Dia berpesan kepada kepala daerah untuk sering mengecek laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Jokowi pun memerintahkan BPS untuk selalu memasok data kepada para kepala daerah.
“Jadi BPS di daerah informasikan angka-angka yang apa adanya kepada kepala daerah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi mengumpulkan sekitar 4.545 orang pejabat. Jumlah itu termasuk 38 gubernur dan penjabat gubernur dan 514 bupati/wali kota.
Jokowi memberi sejumlah arahan untuk menyambut tahun 2023. Dia berharap pemerintah daerah bekerja keras untuk memulihkan perekonomian pascapandemi.
Dia juga meminta kepala daerah menjaga stabilitas politik dan keamanan. Menurut Jokowi, hal itu menjadi kunci pemulihan Indonesia menjelang Pemilu Serentak 2024.
Rusdy Mastura Klaim Arahan Presiden Berjalan Baik di Sulteng
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, menegaskan bahwa arahan Presiden RI sudah berjalan baik di Sulteng, karena penanganan inflasi di Sulteng terkelola dengan baik, dan mendapat pujian dari Pemerintah Pusat. Demikian juga penanganan Covid -19 di Sulteng sangat baik.
Dan selanjutnya banyak capaian keberhasilan yang dicapai tahun 2022 antara lain, meningkatnya PAD dari 900 miliar rupiah menjadi 1,5 triliun rupiah. Ditargetkan tahun ini mencapai 1,7 triliun rupiah sampai 2 triliun.
Kemudian, meningkatnya predikat SAKIP dari B menjadi BB. Lalu pertumbuhan pembangunan sebesar 19,13 perseb secara year to year (tahun ke tahun). Lalu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 70,28 atau masuk kategori tinggi.
Lalu papar dia, tingkat investasi Sulteng menduduki nomor 2 terbesar di Indonesia, senilai lebih 76. Triliun TW III dan bisa mencapai 100 triliun rupiah. Peringkat 9 nasional penyumbang surplus beras nasional sebanyak 86.710 ton.
Selanjutnya lagi, tingkat kemiskinan dan pengangguran yang berhasil diturunkan sampai 1 persen, dan penghargaan daerah pengendali inflasi terbaik nasional, masing-masing dari kementerian koordinator bidang perekonomian RI dan Bank Indonesia.
Reporter: Irma
Editor: Nanang