PALU – Pasangan Bakal Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banggai, Periode 2020-2024, H. Amiruddin Tamoreka – Furqanudin Masulili (AT-AF) berjanji akan membuat wilayah kepala burung menjadi lirikan wisatawan.
“Jujur saja, kepala burung adalah wilayah yang saya paling fikirkan. Saya akan mencoba menciptakan wilayah itu menjadi wilayah yang semua orang akan melirik ingin kesana. Karena wilayah kepala burung memiliki potensi wisata yang sangat besar untuk dikembangkan. Bagaimana caranya? Yaa kita bangun infrastruktur pendukungnya,” ujar Amiruddin Tamoreka, di Palu baru-baru ini.
Kata dia, salah satu contoh, di wilayah kepala burung terdapat sejumlah kecamatan tertua di Kabupaten Banggai, salah satunya adalah Kecamatan Balantak yang kini sudah terbagi menjadi tiga kecamatan, Balantak, Balantak Selatan dan Balantak Utara (Balantak bersaudara). Tetapi hingga saat ini pertumbuhan ekonominya sangat lambat, bahkan jika dibandingkan dengan wilayah lain di Kabupaten Banggai, Balantak bersaudara dan sekitarnya sangat ketinggalan pembangunannya.
“Wilayah kepala burung memiliki sejumlah potensi pertanian bahkan wisata, termasuk Kecamatan Balantak. Tetapi fakta hingga hari ini, wilayah tersebut sangat dianaktirikan dalam segi peningkatan infrastruktur,” tegasnya.
Olehnya Amiruddin Tamoreka berjanji, jika dirinya dan wakilnya Furqanudin Masulili mendapat amanah masyarakat menjadi Bupati dan Wakil Bupati 2020-2024, dia akan melakukan sistem pemerataan pembangunan di semua wilayah di Kabupaten Banggai, terutama kecamatan-kecamatan yang selama ini kurang tersentuh oleh pembangunan, tiga diantaranya adalah wilayah Balantak bersaudara.
“Kalau semua orang akan melirik kesana, InsyaAllah ekonominya akan bagus. Olehnya infrastrukuturnya harus diperbaiki dan itu akan menjadi prioritas saya. Karena selama ini kita sama-sama ketahui wilayah itu sentuhan pembanguan infrastrukturnya sangat kecil,” terangnya.
Terkait dengan hal tersebut, Amiruddin Tamoreka mengaku sudah mendapat solusi, yakni infrastruktur jalan yang berstatus jalan provinsi bisa ditingkatkan status menjadi jalan nasional. Sehingga penganggarannya akan menggunakan APBN.
“Kalau kita menggunakan APBD sebenarnya bisa, tetapi itu lambat. Saya sudah punya informasi-informasi dalam rangka untuk meningkatkan jalan yang ada di wilayah kepala burung. Kalau provinsi tidak bisa melakukan, kita bisa tingkatkan statusnya menjadi jalan nasional, biar kita bisa menarik APBN untuk pembiayaannya. Saya kira itu tergantung kepala daerahnya, apakah serius memikirkan rakyat atau tidak,” tandasnya. (YAMIN)