ARAFAH – Puluhan jemaah haji asal Sulawesi Tengah (Sulteng) dilaporkan terlantar di kawasan Arafah, Arab Saudi, Jumat malam (6/6).

Para jemaah mengaku tidak mendapatkan tenda untuk beristirahat selama beberapa jam setelah tiba di lokasi untuk menjalankan wukuf, salah satu rukun utama dalam ibadah haji.

Salah seorang jemaah bernama Rahman mengatakan, mereka telah berada di Arafah sejak siang hari namun tidak langsung mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya.

“Sampai malam ini, sudah sekitar lima jam kami hanya duduk dan baring di luar tenda, padahal besok kami sudah harus wukuf,” ujar Rahman dalam sebuah video yang beredar.

Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan keluarga jemaah di Tanah Air. Beberapa video menunjukkan jemaah lanjut usia hanya duduk dan tidur di tanah tanpa perlindungan yang layak.

Subkoordinator Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tengah, H. Arifin, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Menurutnya, penyebab keterlambatan penempatan tenda adalah karena pemondokan yang seharusnya untuk jemaah Sulteng telah diserobot oleh jemaah dari daerah lain.

“Tidak dapat pemondokan/tenda karena tenda diserobot jemaah lain,” kata Arifin melalui pesan WhatsApp, Sabtu (7/6).

Atas kejadian ini, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia telah melayangkan protes resmi kepada pihak penyelenggara layanan haji di Arab Saudi.

Sementara itu, Kementerian Agama RI menyatakan tengah melakukan investigasi dan memastikan seluruh jemaah haji Indonesia mendapatkan hak pelayanan yang layak, khususnya menjelang pelaksanaan wukuf di Arafah yang menjadi puncak ibadah haji. */Yamin