PALU – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Alkhairaat 2 Palu memastikan belum bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri, tahun ini. Pasalnya, bencana alam yang terjadi 28 September 2018 lalu telah mempengaruhi keadaan, di mana pihak sekolah belum dapat mempersiapkan server.
Kepala SMP Alkhairaat 2 Palu, H. Sumitro F. Nento, di Pondok Pesantren (Ponpes) Alkhairaat Putra Palu, Sabtu (02/02) pekan lalu, mengatakan, tahun ini adalah kedua kalinya sekolah yang dipimpinnya melaksanakan UNBK. Sebelumnya, pihaknya sudah mencoba melaksanakan UNBK sendiri, menyusul sudah ada beberapa komputer dan laptop yang 0disiapkan.
“Kendala yang pertama itu adalah server, internet. Kalau masalah computer dan laptop, kami sudah dapat bantuan. Jadi kendala utamanya adalah server. Karena dalam pelaksanaan UNBK, server tidak bisa hanya satu, harus ada back-up juga,” akunya.
Meski demikian, dia mengaku bersyukur karena pihaknya masih tetap bisa melaksanakan UNBK, walaupun masih bekerja sama dengan SMK Alkhairaat Palu.
Sumitro menambahkan, pihaknya sudah menjadwalkan pelaksanakan simulasi di SMK Alkhairaat, Senin 4 Februari hari ini.
Dia memastikan, anak didiknya siap mengikuti UNBK karena sebelumnya sudah melakukan persiapan berupa penambahan jam belajar setiap sore, selama satu minggu.
“Pasti dan harus siap. Selama satu minggu full persiapan USBN maupun UNBK juga diselingi dengan simulasi yang ada di lab komputer. Ada kita siapkan CD yang memuat soal-soal seperti UNBK dan itu mereka jadikan ajang latihan, diarahkan langsung oleh bagian IT kami,” katanya.
Tahun ini, peserta ujian atau Kelas IX SMP Alkhairaat 2 Palu yang terdaftar di Dapodik berjumlah 23 orang.
Dia berharap seluruh yang terdaftar itu selalu diberikan kekuatan dan kesehatan agar bisa mengikuti ujian dengan baik. (YAMIN)