PALU – Jelang bulan Ramadhan 1445 Hijriah, harga beras di tingkat pasar mengalami kenaikan. Pekan ini harga beras tembus dengan harga 17 ribu per kilogram. Sementara harga beras jatah sudah mencapai 14 ribu/ kilogramnya.
Firman salah seorang penjual beras di pasar Masomba mengatakan, harga beras untuk jenis cinta nur, pandan wangi jelang bulan Ramadhan sudah mencapai 17 ribu/ kg. Beras jenis kepala, super win, bramo, santana yang sebelumnya 15 ribu/kg saat ini mengalami kenaikan harga 16 ribu/kg.
Beras merek SPHP harga di tingkat pasar (beras Bulog) 55 ribu/5 kg. Smentara beras yang termurah beras jatah harga 14 ribu/ kg, namun mengalami kekosongan stok.
Menurutnya, kenaikan harga beras ini sudah seminggu yang lalu. Harga beras belum bisa stabil karena masa panen belum tiba.
“agaimana kita mau jualkan murah sementara kita beli juga sama petani mahal rata-rata sudah naik. Otomatis kami di pasar juga harus menaikkan harga beras ini,” ujar Firman kepada media ini, Ahad (3/3).
Kenaikan harga beras ini dipicu akibat kemarau panjang beberapa bulan lalu, petani lambat tanam padi sehingga masa panen juga mengalami keterlambatan. Biasanya panennya di bulan Maret tetapi bergeser panen rayanya di bulan April usai lebaran.
Menurutnya, harga beras akan mengalami penurunan jika usai panen raya, di bulan April mendatang.
Rahmawati warga kota Palu mengkhawatirkan kenaikan ini. Dia berharap jangan sampai kenaikan harga kebutuhan pokok dimanfaatkan oleh orang orang yang ingin mendapatkan keuntungan yang besar.
“Baru tiga hari lalu saya tanya di pasar harga beras masih ada yang 14 ribu/ kg, 15 ribu /kg tetapi saat ini sudah mencapai 17 ribu/ kg. Jangan karena mau puasa kita pedagang main seenaknya kasi naik naik harga beras. Pemerintah juga saya minta turun juga sidak itu kenaikan harga,” harap Rahmawati.
Reporter Irma