Jelang Pilwakot Palu, Aristan Bermohon Dukungan PKS

oleh -
Balon Wali Kota Palu, Aristan menyerahkan surat permohonan pencalonan kepada Ketua DPD PKS Kota Palu, Moh. Rizal. di salah satu kafe di Kota Palu, Rabu (19/02) (FOTO : MAL/YAMIN)

PALU – Bakal Calon Wali Kota Palu asal Partai NasDem, Aristan bermohon kepada Partai Keadilan Sejahter (PKS), untuk menjadi bagian dari koalisi dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu Periode 2020-2024.

Aristan bersama sejumlah pengurus DPC menyerahkan surat permohonan pencalonan yang diterima langsung, Ketua DPD PKS Kota Palu, M Rizal, di salah satu kafe di Kota Palu, Rabu (19/02).

Terkait dengan hal tersebut, Rizal mengaku, sejauh ini pihaknya telah membangun komunikasi politik bersama sejumlah partai politik, diantaranya, Hanura, Golkar, PKB dan  Demokrat.

“Kami tidak membuka pendaftaran melainkan komunikasi politik dengan sejumlah partai politik lainnya.  Komunikasi politik menjadi cara bagi PKS dalam menjaring kandidat Bakal Calon (Balon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu, September 2020 nanti.  Tak ada tim penjaringan yang dibentuk khusus untuk hal ini. PKS menyandarkan penentuannya pada komunikasi dan survey,” aku Rizal

BACA JUGA :  Kemenkumham Sulteng Dorong Hukum Berbasis HAM

Menurut Rizal, permohonan Aristan akan dikomunikasikan lebih mendalam. Setelah itu barulah diusulkan ke DPP PKS melalui DPW. Mengenai keputusan kepada siapa nantinya PKS berkoalisi, kata Rizal, itu tergantung dari hasil presentase dari beberapa indikator yang menjadi petimbangan.

“SK muncul berdasar presentase, namun hasilnya tidak jauh dari apa yang diusulkan,” katanya.

Dia menyebut surat keputusan (SK) dukungan PKS ini diupayakan secepatnya terbit. Namun pihaknya masih membuka pintu komunikasi ini bagi kandidat siapapun itu. Termasuk kandidat personal dari luar partai politik.

“Jika ada yang ingin koalisi, silahkan lakukan hal yang sama,” ujarnya.

Kendati begitu, dia mengaku PKS juga punya kandidat internal yang digadang-gadang ikut dalam kontestasi ini. Yakni, Ketua DPW PKS Sulteng, Muhammad Wahyudin, Akbar Zulfakar Sipanawa, termasuk dirinya.

BACA JUGA :  Dugaan Korupsi Tender Jalan Ruas Salakan-Sambiut, Empat Orang Dipanggil Kejati Sulteng

“Semua berpeluang. Semisal saya  jika diperintahkan partai untuk menjadi wakil, maka sebagai kader saya tidak bisa menolak, tetapi jika dimintai pertimbangan, banyak sekali pertimbangan saya,” akunya

Suasana keakraban dua petinggi PKS dan NasDem usai prosesi penyerahan surat permohonan pencalonan Aristan kepada PKS, di salah satu kafe di Kota Palu, Rabu (19/02). (FOTO : MAL/YAMIN)

Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPW PKS Sulteng, Rusman Ramli menjelaskan, dalam proses komunikasi itu, PKS punya posisi yang cukup strategis untuk mendudukkan Balon dalam posisi wakil wali kota.

“Tawaran kita, adalah prioritas dari internal PKS yang bisa menjadi partner,” tegasnya

Menurut Rusman, barometer yang menjadi sandaran hasil komunikasi politik jelang Pilwakot adalah, hasil survey kandidat dan pemenuhan kursi kaolisi dalam mengusung pasangan Balon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Termasuk komunikasi-komunikasi lainnya yang bisa membuka peluang koailisi tersebut.

BACA JUGA :  Reses di Titik ke Dua Kelurahan Tondo, H. Nanang Terima Aspirasi Bervariasi

“Jika ada kandidat personal dari luar partai yang ternyata menunjukkan surveynya lebih tinggi dari kader internal, maka kami terbuka untuk  itu. Kita harus terbuka menerimanya,” jelasnya

Menanggapi kemungkinan jalinan koalisi dengan NasDem, Rusman menyebut hal itu sangat mungkin terjadi. Dari sisi prestasi, PKS dan NasDem di Kota Palu sama-sama moncer. Utamanya dalam mendongkrak perolehan suara pada Pileg tahun 2019.

“Nasdem sangat berprestasi. Hasil Pileg kemarin, NasDem naik jadi 4 kursi dari sebelumnya 2 kursi. Ini bukan prestasi yang biasa- biasa saja. Demikian juga PKS, dari 3 kursi menjadi empat. Artinya kalau berkoalisi, maka kami sudah punya delapan kursi DPRD Palu,” terangnya

Sementara, Aristan mengaku, selain PKS, pihaknya juga telah membangun komunikasi politik dengan Partai Golongan karya  (Golkar), dan selanjutnya merencanakan  dengan Partai Kebangkitan Bangsa  (PKB).

Dia mengaku, menerima siapa saja dan dari partai apa saja yang akan diajukan partai koalisi untuk berpasangan dengannya.

“Yang pastinya kami di NasDem InsyaAllah sudah  on the right track  (sudah dijalan yang benar),” tegasnya. (YAMIN)