Jelang Pilkada, Golkar: Pemimpin Parimo Harus Berganti Wajah

oleh -
Foto bersama para petinggi partai usai melakukan diskusi di salah satu restoran di Desa Lebo, Kecamatan Parigi, Kamis (01/06) malam. (FOTO: MAL/BAMBANG)

PARIGI – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Taufik Borman, menegaskan, pergantian pemimpin merupakan solusi terbaik untuk membawa daerah itu ke arah yang lebih baik.

“Kalau mau melakukan perubahan, pemimpinnya harus berganti wajah,” tekannya saat silaturahmi politik dalam rangka mencari pemimpin Kabupaten Parimo periode 2018-2023, di salah satu cafe di Desa Lebo, Kecamatan Parigi, Kamis (01/06) malam.

Pada kesempatan tersebut, Partai Golkar bersama enam partai lainnya, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), bersatu menyerukan perubahan yang lebih baik bagi  daerah itu.

BACA JUGA :  Jokowi ke Ahmad Ali: Kenapa Capek-Capek Jalan, Survei Sudah Paling Tinggi

Momen perubahan tersebut harus dimanfaatkan pada Pilkada serentak gelombang ketiga tahun 2018 di daerah tersebut.

“Intinya tujuh partai ini berkomitmen menawarkan perubahan, baik dari sisi ekonomi, sosoial, pendidikan dan politik,” ujar Ketua DPC PDI-Perjuangan Parimo, Sugeng Salilama.

Dia menekankan, untuk menuju perubahan, maka partai politik wajib mengusung calon bupati yang tepat, tanpa menyebut siapa pemimpin yang dimaksud.

Hal yang sama juga diutarakan Ketua DPC Partai Hanura Parimo, Fahri Lapato. Menurutnya, perubahan Kabupaten Parimo tidak dapat ditawar-tawar.

“Yang jelas kami yang hadir pada malam ini mengaharapkan Kabupaten Parimo lebih baik kedepan,” tambahnya.

BACA JUGA :  Masyarakat Adat di Sulteng Minta Pengesahan UU Perlindungan Masyarakat Adat

Dia mengatakan, untuk mengukur keberhasilan proses pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini, Partai Hanura secara khusus akan melakukan kajian terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan melibatkan dewan pakar.

“Kami di internal akan melakukan kajian dan diskusi, apakah RPJMD sudah tercapai atau belum. Ini akan menjadi bahan kami untuk mengevaluasi pemerintah,” tekannya.

Pantuan MAL, pertemuan yang berlangsung santai dan penuh kekeluargaan itu diawali dengan buka puasa bersama, dilanjutkan sholat berjamaah dan berakhir dengan diskusi terkait perkembangan Kabupaten Parimo, hingga persiapa Pilkada. (BAMBANG)

BACA JUGA :  Angka Kecelakaan Turun Selama Operasi Zebra 2024