PALU- Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pusat Setianto mengatakan, trend kenaikan harga beberapa komoditas di minggu ke- 4 Desember 2022 mendekati tahun baru.
Peningkatan pertama yakni, telur ayam ras menyumbangkan kenaikan harga di 27 provinsi, mencakup 304 kabupaten/kota dengan kenaikan kumulatif harian selama Desember 2022 sebesar 4,4 persen.
Kedua, Beras menyumbang kenaikan harga di 21 Provinsi mencakup 148 kabupaten/kota dengan kenaikan kumulatif harian selama Desember 2022 sebesar 2,2 persen.
Ketiga, cabai rawit menyumbang kenaikan harga di 13 provinsi, mencakup 152 Kabupaten/Kota dengan kenaikan kumulatif harian selama Desember 2022 sebesar 15,5 persen.
Keempat, daging ayam ras menyumbang kenaikan harga di 13 provinsi mencakup 142 Kabupaten/Kota dengan kenaikan kumulatif 5,7 persen.
Kelima, cabai merah menyumbang kenaikan harga di 10 Provinsi, mencakup 127 kabupaten/kota dengan kenaikan kumulatif 7,5 persen.
Lebih lanjut, csetianto menyampaikan bahwa sampai dengan 31 Desember 2022 nanti, diharapkan harga-harga khususnya untuk 20 kabupaten/kota yang sedang di pantau bisa dikendalikan dengan baik.
Selanjutnya, Kepala Badan Pangan Nasional diwakili Kepala Bidang Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa mengatakan, komoditas beras, tahu, tempe dan telur menjadi kontributor tertinggi terhadap inflasi pangan nasional. Sehingga hal tersebut menjadi perhatian bersama pemerintah pusat dan daerah.
Harga komoditas tahu meningkat sebesar 12,34 persen, tempe 13,56 persen dan kenaikan harga telur ayam ras sebesar 17,11 persen year on year.
“Kenaikan telur ini dipicu oleh diman dan informasi hoax yang menjelaskan bahwa ada beberapa oknum yang ingin menaikan harga. Olehnya, langkah yang sudah dilakukan adalah dengan menurunkan satgas pangan untuk memantau sekaligus memeriksa hal tersebut,” ujar I Gusti Ketut Astawa dalam Rapat Koordinasi Mingguan Tim Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2022, Selasa (27/12), secara virtual.
I Gusti Ketut Astawa juga menyampaikan apresiasi kepada daerah yang telah aktif melaksanakan gerakan pangan murah dan operasi pasar, sehingga harga-harga bisa dijangkau oleh masyarakat
Sementara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, masih berlangsungnya perang Ukraina dan Rusia dan momentum natal dan tahun baru yang akan berimbas pada kenaikan permintaan komoditas pangan tertentu, transportasi, mobilitas perjalanan masyarakat yang melaksanakan liburan, perayaan dan lain sebagainya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada para peserta rakor, yang telah hadir dalam rakor mingguan terkait pengendalian inflasi daerah,” Kata Mendagri Tito Karnavian mengawali arahanya
Selanjutnya,Tito meminta kepada seluruh Kepala Daerah untuk tidak bosan melaksanakan Rakor karena pengendalian harga, barang dan jasa memang sangat menjadi isu penting bukan hanya di tingkat Nasional, tetapi juga di tingkat global.
Untuk itu, di minggu terakhir 2022 ini, dengan adanya momentum natal dan tahun baru 2023, perlu semakin memperketat monitoring dan intervensi termasuk operasi pasar pengendalian harga barang dan jasa di semua daerah.
Dengan tingkat Inflasi yang ada dari bulan ke bulan, kontributor terpenting adalah kebersamaan pengendalian antara pemerintah pusat dan daerah.
“Kita juga perlu mewaspadai diakhir tahun ini, adanya perayaan-perayaan Nataru, liburan yang menyebabkan diman menjadi tinggi baik di bidang angkutan maupun konsumsi.” Jelasnya
Keterjangkauan harga juga perlu dijaga dengan instrumen-instrumen keuangan yang ada, termasuk bekerja sama dengan pihak pemerintah dan non pemerintah, seperti ; BUMN, BUMD, Pengusaha atau Pihak ketiga.
Terakhir, langkah-langkah yang perlu dilakukan agar Nataru aman, nyaman dan terkendali, seperti ; keamanan, kalancaran lalu lintas, ketersediaan bahan pangan, stabilitas harga, keterjangkauan harga pangan, siap siaga mengahadapi potensi bencana alam, mengatur kegiatan masyarakat utamanya kerumunan.
“Kuncinya adalah seluruh pihak terkait melaksanakan rapat Forkopimda,” ujar Mendagri menutup pembicaraanya.
Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Rudi Dewanto meminta kepada instansi terkait untuk selalu melakukan pengawasan harga di tingkat pasar.
“Kenaikan harga ini masih di maklumi karena banyaknya permintaan. Dipastikan harga kembali stabil pada awal tahun baru,” ujar Sekdaprov Rudi Dewanto, dalam rakor tersebut dari Ruang Polibu Kantor Gubernur Sulteng.
Turut hadir dalam Rakor TPID, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Dirjen Holtikultura Kementrian Pertanian, Jaksa Agung, TNI, Polri, Gubernur, Bupati/Walikota, Pj. Sekdaprov Rudi Dewanto didampingi perwakilan Biro Ekonomi, Bank Indonesia, Bappeda, Dinas Pertanian, Perindag, Kejati lingkup Pemprov. Sulteng.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG